FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Hampir seluruh pernyataan Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Makassar, Husain Patta, dipatahkan oleh orangtua korban bullying, Hawiyah (48).
Hal itu diceritakan Hawiyah, saat ditemui di kediaman kerabatnya di Jalan Naja Daeng Nai, Kecamatan Tallo, Jumat (13/6/2024) siang.
"Ini seperti tindakan kekerasan sama anak-anak kasihan. Jadi kayak tidak ada perasaannya (pelaku dan guru-guru)," ujar Hawiyah menyesali tindakan yang diterima anaknya.
Bagaimana tidak, kata Hawiyah, tindakan bullying hingga perundungan itu terus dialami anak semata wayangnya setiap hari.
"Seringji katanya melapor di wali kelasnya, tapi nabilang walinya nanti kita tangani gampang mi itu. Baru tidak adaji tindakan," cetusnya.
Dibeberkan Hawiyah, sebelum videonya viral, anaknya yang berinisial MH (13) tidak pernah bercerita tentang apa yang dia alami di sekolah.
"MH tidak pernah cerita bilang dibully atau dirundung. Biar makan dihantam, dipajaki, hari-hari katanya," Hawiyah menuturkan.
Diungkapkan Hawiyah, buntut dari bullying itu, anaknya tidak mau lagi bersekolah di SMP Negeri 4 Makassar.
"Ini anak sudah tidak mau sekolah di sana. Mau pindah. Mauji sekolah di sana kalau pindah ini temannya," tukasnya.
Sebagai orangtua, Hawiyah menuntut pihak sekolah agar memberikan tindakan tegas kepada siswa yang telah melakukan bullying terhadap anaknya.
"Kami minta agar temannya ini diproses," tandasnya.
Setelah kejadian itu, Hawiyah bilang bahwa saat ini anaknya mengalami trauma. Itu juga menjadi alasan mengapa ia ingin pindah sekolah.