FAJAR.CO.ID -- Badan Konsumen Korea Selatan (KCA) baru-baru ini menemukan sejumlah kosmetik dan mainan air anak-anak yang dijual di dua platform e-commerce asal China, Temu dari PDD Holdings dan AliExpress dari Alibaba Group, serta platform asal Singapura, Qoo10, mengandung zat berbahaya yang jauh melebihi tingkat keamanan yang diizinkan.
Temuan ini diumumkan dalam sebuah pernyataan pada Jumat.
Dari 88 produk yang diperiksa oleh KCA, 27 produk atau sekitar 31 persen tidak memenuhi persyaratan standar keselamatan Korea Selatan. Berikut rincian temuan tersebut:
- Kosmetik:
- Dari 40 produk kosmetik yang diperiksa, tujuh di antaranya mengandung zat berbahaya seperti tar, timbal, dan krom yang dapat menyebabkan kanker.
- Sebagai contoh, timbal ditemukan 65 kali lebih tinggi dari kadar yang diizinkan pada palet eye shadow 40 warna yang dijual oleh AliExpress.
- Mainan Air Anak-Anak:
- Dari 28 mainan air yang diperiksa, 11 produk mengandung zat beracun seperti bahan pemlastis ftalat, logam berat, dan bahan pengawet.
- Misalnya, kadar bahan pemlastis ftalat ditemukan 295 kali lebih tinggi dari kadar yang diizinkan, dan kadmium 3,2 kali lebih tinggi dari standar pada cincin karet yang dijual oleh Temu. Pemlastis berbahan dasar ftalat diketahui berisiko menyebabkan kemandulan serta mengiritasi mata dan kulit.
- Helm Sepeda Otomatis:
- Dari 10 helm sepeda otomatis yang dijual oleh AliExpress dan Qoo10, sembilan tidak memenuhi standar penyerapan guncangan di Korea Selatan.
Sebagai tanggapan terhadap temuan ini, baik AliExpress maupun Temu telah berhenti menjual produk-produk yang mengandung zat berbahaya berdasarkan perjanjian sukarela dengan Fair Trade Commission (FTC). Qoo10 juga telah menghentikan penjualan produk-produk berbahaya atas rekomendasi KCA.
Pada bulan lalu, FTC menandatangani perjanjian dengan AliExpress dan Temu untuk mencegah penjualan produk berbahaya dan meningkatkan perlindungan konsumen. Berdasarkan perjanjian sukarela ini, kedua perusahaan e-commerce tersebut akan melakukan pemeriksaan keamanan terhadap produk-produk mereka berdasarkan data dan hasil pemantauan yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan dan entitas lainnya. Mereka juga berkomitmen untuk menghentikan distribusi dan penjualan barang berbahaya.
Jumlah pengguna AliExpress di Korea Selatan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 8,87 juta pada April 2024, dari 3,36 juta pada tahun 2022. Pengguna Temu di Korea Selatan juga melonjak menjadi 8,29 juta, menurut data pemerintah.(*)