FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ayu Ting Ting dan keluarga kembali menjadi sasaran sentimen negatif haters. Ini bukan yang pertama, Ayu memang kerap menjadi bulan-bulanan kebencian di media sosial.
Ya, pelantun lagu Alamat Palsu itu kembali panen ikomentari tidak baik di media sosial. Merespons hal itu, penyanyi asal Depok berusia 31 tahun tersebut sudah menunjuk Pengacara Sandy Arifin sebagai kuasa hukum untuk menangani masalah ini.
Ayu tengah menyiapkan pembuatan laporan polisi kepada haters yang dianggapnya sudah kelewat batas.
Sandy Arifin mengatakan, ada puluhan akun media sosial yang sudah terpantau berkomentar tidak baik menyinggung tentang Ayu Ting Ting, anak, hingga keluarga.
"Ada 20 sampai 30-an (akun media sosial). Isinya macam-macam. Ada yang menyinggung soal anak hingga hubungan keluarga," ungkap Sandy Arifin di bilangan Jakarta Barat, Kamis (13/6/2024).
Sampai saat ini, Sandy Arifin masih bekerja untuk mendalami dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan haters Ayu Ting Ting.
Ada beberapa yang kemungkinan besar masuk dalam pelanggaran UU ITE. Kuasa hukum Ayu Ting Ting juga menyatakan, sudah sekitar 3 minggu pihaknya bekerja mengumpulkan data hingga berusaha mencari keberadaan haters.
Apakah sejumlah haters tersebut berada di Jakarta dan sekitarnya, di luar daerah, atau mungkin berada di luar negeri.
Ayu Ting Ting akan membuat perhitungan terhadap sejumlah haters untuk tujuan memberikan efek jera kepada mereka.
Bahwa apa yang mereka lakukan tidak benar menurut hukum dan apa yang mereka lakukan harus dapat dipertanggung jawabkan di hadapan hukum.
"Ingin sekali memberikan pelajaran agar oknum yang menjelekkan nama klien kami jangan melakukan lagi. Ingin memberikan efek jera kepada pelaku-pelaku yang ada di medsos itu," kata Sandy.
Ayu Ting Ting sudah beberapa kali berurusan dengan haters sejak 10 tahun terakhir.
Salah satu haters yang akhirnya dipersoalkan sampai disambangi ke rumahnya adalah hater berinisial KD asal Bojonegoro.
Orang tua Ayu Ting Ting sampai mendatangi rumah orang tua KD di Bojonegoro, melabrak, hingga menumpahkan kekesalan dan kemarahan pada keluarga KD. Kala itu, KD tidak berada di rumah karena bekerja di Singapura. (*)