FAJAR.CO.ID, PADANG - Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Riyanto, mengumumkan rencana pemasangan sistem peringatan dini (EWS) yang dilengkapi dengan kamera pengintai (CCTV) di sejumlah sungai yang berhulu dari Gunung Marapi.
Langkah ini diambil untuk meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi bencana banjir lahar dingin.
"Kurang lebih gambarannya akan ada tower, CCTV, alat sensor hujan, sensor air, dan bila perlu ditambah sensor gerakan," kata Agus Riyanto saat dihubungi di Padang, Selasa, dikutip dari ANTARA.
Agus menegaskan bahwa pemasangan CCTV sangat krusial sebagai konfirmasi visual ke posko pemantauan apabila terjadi banjir lahar dingin.
Ia menjelaskan bahwa tanpa dukungan CCTV, sistem EWS berpotensi menimbulkan miskomunikasi. Misalnya, sirene EWS dapat berbunyi akibat getaran benda lain yang bukan lahar dingin, menyebabkan kepanikan di masyarakat.
"Jadi bisa saja seperti kena prank akibat getaran aktivitas lain, sehingga informasi yang sampai ke masyarakat jadi keliru," ujarnya.
Pemasangan CCTV akan memberikan dukungan visual yang memungkinkan petugas untuk memantau langsung kejadian di hulu sungai, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih akurat kepada masyarakat.
Pusat pengendalian informasi EWS akan berada di tangan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalop) BPBD atau tempat khusus yang ditunjuk oleh BNPB. Dari sana, informasi akan disebarkan kepada warga yang bermukim di sekitar aliran sungai.
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, menyampaikan bahwa sistem peringatan dini akan dipasang di berbagai lokasi seperti Padang Laweh, Lima Kaum, Gurun, Sumpur, Sungai Jambu, Parambahan, Tabek Ganggang, Simpang Manunggal, dan Rambatan. Selain itu, BNPB juga akan memasang EWS di Labuatan, Simabur, Batu Basa, dan Galogandang. Alat sensor tambahan akan dipasang di Kantor Wali Nagari (kantor desa) Pariangan, di Sawah Linggungan, dan Guguak Malalo.