Judi Online Dipicu Frustasi Masyarakat Terkait Kondisi Ekonomi, Jansen Sitindaon Setuju Pandangan Rocky Gerung

  • Bagikan
Grafis jumlah penjudi online di dunia.

3) Apalagi pasca adanya judi online, setiap hari korban baru berjatuhan. Orang miskin lagi. Krn depo 10 ribupun katanya bisa. Inilah akibat tidak diatur, termasuk anak-anakpun bisa main.

Termasuk uang itu jadi lari ke luar. Krn negara tetangga kita tidak hipokrit dan mabuk agama seperti kita. Judi mereka izinkan bahkan menarik pendapatan resmi dari situ, namun mereka mengaturnya dgn syarat2 yg keras termasuk lokasinya.

4) Jadi mari kita mengakui, bahwa sejak kita merdeka, Negara termasuk anjuran agama telah kalah melawan judi. Dimana-mana tetap orang main judi, di bumi yg katanya anti judi ini.

Jadi lebih baik skrg kita atur agar kerusakan tidak tambah parah. Dan korban tambah banyak.

5) Beda hal kalau Indonesia sbg Negara terbesar dan paling banyak penduduknya di Asia Tenggara, misalnya, mampu “memaksa” ASEAN utk membuat aturan seluruh negara di Asia Tenggara melarang judi. Itu mungkin masih ada harapan. Sehingga tidak tiap minggu orang Indonesia dgn modal tiket 500 rb pergi ke Malaysia atau Singapura utk main judi. Termasuk server2 judi online ini dibuka dan dikendalikan dari negara mereka.

Faktanya kan kita tidak bisa.

6) Jadi mari skrg kita semua berpikir realistis dan tidak hipokrit melihat permasalahan ini. Kita semua ini juga manusia beragama. Tak usah diragukan itu.

Namun memang ada orang seperti kita ini yg tidak suka judi — bukan karena ajaran agama, namun tidak suka judi saja karena buang2 waktu dll — tapi banyak juga saudara-saudara kita yg suka judi. Mau dilarang agama dan negara pun mereka akan tetap cari jalan utk bisa berjudi. Termasuk pergi ke negara tetangga. Apalagi skrg pasca ada online, cukup depo dari rumah saja mereka sudah bisa main.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan