FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Paket Andi Sudirman Sulaiman - Fatmawati Rusdi di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan bakal menemui jalan terjal. Ada indikasi pasangan ini bubar di tengah jalan.
Bupati Gowa sekaligus bakal calon gubernur Sulsel Adnan Purichta Ichsan bisa jadi orang ketiga diantara pasangan ini. Adnan bahkan membuka diri menjadi calon wakil gubernur Sulawesi Selatan. Juga membuka peluang untuk berpaket dengan siapa saja di Pilgub Sulsel.
Secara geopolitik, Adnan bisa mendulang suara di Selatan Sulsel. Sementara Andi Sudirman yang merupakan putra asli Bone bisa mengamankan wilayah Bone dan sekitarnya.
Posisi Adnan juga dianggap bisa mengancam posisi Fatmawati Rusdi. Sejauh ini, Fatma sudah dideklarasikan Nasdem sebagai pendamping Andi Sudirman. Tetapi sampai saat ini, Nasdem belum juga mengeluarkan rekomendasi format B1 KWK.
Sehingga, posisi Adnan yang muncul belakangan dinilai punya nilai tawar lebih.
Itu terbukti dengan diliriknya Adnan oleh sejumlah figur, termasuk Ilham Arief Sirajuddin (IAS), Andi Iwan Darmawan Aras (AIA), juga Andi Sudirman Sulaiman (ASS).
”Adnan muncul belakangan dan memberikan nilai tawar lebih. Adnan dan Andi Sudirman pasti punya hitungan sendiri, tidak mungkin memutuskan maju dan bertarung kalau tidak punya hitungan,” kata Pakar politik Universitas Hasanuddin, Prof Sukri Tamma, Selasa (18/6/2024).
Kemudian, sempat juga beredar bahwa Adnan bakal berkostum Nasdem. Sehingga, ada kemungkinan juga hal itu terjadi jika Adnan dinilai punya nilai tawar yang lebih tinggi dibanding Fatma.
Namun sekali lagi, dalam prosedur partai, penentunya adalah DPP. Sehingga, siapa pihak yang lebih mampu meyakinkan DPP maka dialah yang akan mendapat tiket.
”Soal Adnan dinasdemkan atau tidak, saya rasa itu keputusan DPP. Tinggal melihat saja siapa yang lebih menguntungkan antara Fatma atau Adnan. Pasti DPP akan memilih yang paling memungkinkan untuk menang,” jelasnya.
Potensi Andi Sudirman dan Adnan berpasangan memang masih cukup terbuka. Mengingat, kondisi politik saat ini masih sangat cair.
Lebih lanjut Sukri menilai, jika nantinya Andi Sudirman dan Adnan benar berpasangan, maka itu dianggap sebagai dua aktor yang pas. Sebab, keduanya dianggap punya kesamaan dan sama-sama memiliki kelebihan.
Keduanya juga punya pengalaman menjadi kepala daerah, sama-sama figur muda, dan punya prestasi yang bagus.
”Andi Sudirman kan Bone, Adnan Gowa, tentu ini akan bagus secara geopolitik. Kemudian keduanya juga sama-sama figur muda, mewakili etnis masing-masing, juga punya orang besar di belakangnya. Ini akan menjadi salah satu kandidat kuat,” terangnya.
Namun begitu, kendala bagi dua figur ini adalah partai politik. Tiket mereka akan cenderung sulit tanpa sokongan parpol yang bagus, sebab keduanya tidak menjadi representasi partai politik tertentu.
”Kendalanya tiket parpol. Sebab dua figur ini tidak identik dengan partai politik. Meskipun sebenarnya dua figur ini punya kedekatan dengan parpol tertentu. Makanya kalau mereka berhasil yakinkan parpol, akan sangat kuat,” tuturnya. (wid/fajar)