“Setelah pasien diposisikan, dahak bisa dikeluarkan dengan berbagai cara, seperti teknik perkusi atau vibrasi, tergantung kondisi pasien,” kata dr. Nikmah.
Selain latihan teknik pernapasan, pasien juga diberikan latihan kebugaran jantung dan paru agar otot-otot kedua organ tersebut tetap bugar dan mendukung aktivitas serta pergerakan sehari-hari.
Dokter spesialis paru, dr. Nina Eristiana, menambahkan bahwa pada orang normal, iritan dan kuman yang menyerang paru-paru akan dibungkus dengan mukus atau dahak, kemudian dikeluarkan melalui batuk. Namun, pada orang dengan PPOK, struktur paru-paru mereka rusak sehingga memproduksi banyak dahak saat terinfeksi.
“Oleh karena itu, mereka perlu diajarkan cara batuk yang efektif setelah di poli rehab, agar bisa mempraktikkannya di rumah,” kata dr. Nina.
Pelatihan ini penting karena obat-obatan hanya membantu mengencerkan dahak, sementara teknik pernapasan dan batuk yang efektif membantu mengeluarkan dahak secara optimal. (*)