(Tinjauan Manfaat Pajak untuk Kesehatan)
Oleh: Zahir Juana Ridwan
Jatuh ke parit si pohon jati,
Dahannya jingga diterpa cahaya.
Pajak ditarik kesehatan membumi,
Pajak berguna kesehatan prima.
Dunia saat ini tengah memasuki alaf perubahan yang bergerak secara dinamis. Apa yang diketahui pada masa lalu belum tentu harus selalu selaras dengan hal ihwal pengetahuan masa kini. Apa yang dahulunya dipahami sebagai kebenaran umum, mungkin saja kini menjadi perdebatan di ruang publik dan bahkan perbincangan hangat di ruang maya. Kesehatan adalah satu dari sekian persoalan yang tidak sederhana, untuk mengkajinya diperlukan banyak komponen penyerta karena berbagai elemen penting ikut mengiringinya.
Mencermati suasana seperti itu maka kesigapan masyarakat serta entitas pemerintah menjadi sangat penting. Bukan hanya sigap, namun juga haruslah update dalam khazanah ilmu pengetahuan, keterampilannya, serta soft skill yang tentunya sangat diperlukan dalam kaitan pelayanan kepada masyarakat, terlebih lagi kaitannya dengan kesehatan manusia.
Seiring dengan dinamika yang bergerak sedemikian rupa, maka aparat pemerintah sejatinya berkaca untuk mengembangkan kapasitasnya dalam upaya ikut serta memahami aneka perubahan yang tengah terjadi dan penuh warna ini. Aspek kesehatan adalah rangkaian dari tujuan utama setiap negara di dunia yang dikelola pemerintahan dan dikembangkan serta diberi sentuhan yang prima demi tercapainya pelayanan kesehatan yang paripurna.
Dengan persfektif itulah maka seyogyanya pemetaan tentang kesehatan yang utuh (jiwa, tubuh, pikiran dan lingkungan yang saya istilahkan dengan JITUKIRANGAN) adalah mutlak tersosialisasikan kepada segenap masyarakat Indonesia. Hal ini agar setiap pribadi mengetahui, memahami, dan mampu mengelaborasi elemen-elemen kesehatan dan bagaimana corak penatalaksanaannya dalam masyarakat.
Lebih jauh dari itu kita pun sejatinya menyadari bahwa komponen kesehatan yang prima tidak hanya didapatkan dari pengenalan masyarakat akan penyakit, cara menghindari penyakit dan bagaimana berperilaku sehat dalam menyusun skema kesehatan yang paripurna. Tentunya dalamnya terangkai juga kesehatan jiwa, pikiran, dan lingkungan. Hal ini membutuhkan pembiayaan yang cukup besar. Itu sebabnya maka kebesaran hati masyarakat Indonesia dalam rangka ikut berperan serta dalam iuran JKN-BPJS serta pembayaran pajak mereka dalam kerangka membantu mendorong kualitas pelayanan kesehatan masyarakat menjadi sangatlah penting.
Dengan membangun semangat menggelorakan kewajiban kita membayar pajak maka tentunya besar harapan kita secara bersama mampu saling menopang struktur kesehatan masyarakat bangsa ini dengan efektif dan efisien. Pemetaan filosofi, arah, serta kerangka membangun kesehatan yang prima dan paripurna dibutuhkan keberpihakan yang fokus pada masyarakat bangsa besar ini serta kebijakan pemerintah yang juga pro terhadap peningkatan mutu layanan kesehatan.
* * *
Pajak yang merupakan sumber pendanaan negara untuk mengembalikannya dalam ragam program yang membumi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat ini perlu terus menerus secara berkala dievaluasi adanya. Tentu hal ini tidaklah sederhana karena komponen penyertanya sangatlah banyak. Sumber sumber pajak yang penting untuk pembangunan kesehatan perlu senantiasa dielaborasi, dikalkulasi, dicermati, serta dirangkai dengan “barter” kekayaan sumber daya alam negeri yang berlimpah menghiasi di sana sini.
Pengelolaan pajak yang bestari, bertangungjawab dan amanah, didukung dengan kualitas pelayanan yang bermutu akan mendapatkan kepercayaan besar dari masyarakat. Dengan kepercayaan tersebut yang menjadi modal dalam memperbesar titik sentuh pajak dan memperluas jejaringnya. Pemerintah sejatinya berjuang keras membangun pondasi kepercayaan masyarakat terhadap setiap kebijakannya. Hal ini akan mempermudah jalan untuk mengundang masyarakat ikut berpartisipasi.
* * *
Dengan kesadaran ikut serta membayar pajak secara patut dan periodik maka negara ini akan memiliki kemampuan untuk menata aspek dan gambar besar sistem layanan kesehatan yang baik dan prima serta diharapkan sampai pada keparipurnaan. Hal yang tidak kalah mendesaknya adalah pemerintah seyogyanya mencoba menghitung segala potensi kekayaan sumber daya alam negara yang dapat menutup hampir semua komponen layanan kesehatan prima dan paripurna tersebut. Perhatian pemerintah inilah yang bila didayagunakan secara maksimal akan membawa arah pelaksanaan pelayanan kesehatan yang prima serta paripurna ini.
Berlayar jauh dari Surabaya,
Membawa beragam burung kutilang.
Membayar pajak menopang bangsa,
Menuju layanan kesehatan yang kian gemilang. (*)
Penulis adalah Pustakawan Ahli Muda Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, Pemilik kanal youtube Zahir Cinta Indonesia.