"Pastikan bahwa para oligarki itu hanya bisa tertawa sampai kontestasi saja, bukan saat pemungutan suara," tandasnya.
Jhon bilang, hal tersebut hanya bisa ditentukan ketika para pemilih menganalisa rekam jejak, visi, dan misi para bakal calon yang akan bertarung di Pilkada maupun Pilwalkot 2024.
"Itu hanya bisa ditentukan kalo kita semua memilih dengan menganalisa rekam jejak, visi misi, manusia disekelilingnya dan gagasannya," kuncinya.
(Muhsin/fajar)