Diskusi Merdeka Belajar BBPMP Sulsel
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kemendikbudristek RI gencar melakukan Advokasi Program Merdeka Belajar. Terkait dengan kegiatan tersebut, Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar “Kumpul Komunitas dan Kol. Lokal” dalam rangka komunikasi program prioritas Ditjen PDM (Pendidikan Dasar dan Menengah).
Pada sesi pertama panel diskusi itulah tiba-tiba muncul salah seorang siswi kelas VII dari SMPN-2 Parepare. Namanya, Debby Ayu Lestary. Yang dibahas pada sesi tanya jawab itu adalah soal muatan lokal. Kebetulan hadir juga cilik Debby di tengah-tengah peserta diskusi tersebut. Debby sebetulnya mengikuti Festival Kurikulum Merdeka 2024 BBPMP Sulsel yang rangkaiannya adalah diskusi tersebut.
Pemateri pun meminta untuk mencontohkan muatan lokal sebagaimana yang dimaksud penanya. Spontan saja penanya menunjuk Debby. Si cilik lincah ini pun langsung ke depan peserta melakonkan dongeng berbahasa Bugis. Dongeng tentang legenda Batu Kiki (Bacukiki) ini sarat pesan-pesan moral masyarakat. Sangat pas dengan karakter nenek-nenek bijak yang dilakoninya.
Panel diskusi tersebut juga dihadiri Staf Khusus Kemendibudrsitek, Feddy Junaedi. Feddy yang awalnya duduk di samping kanan Kepala BBPMP Sulsel, Ir. Imran, S.Kom., M.T. turun ke hadapan peserta memaparkan empat ciri utama sekolah berkualitas. Ciri pertama, pembelajaran yang berpusat pada murid. Kedua, pendidik reflektif, gemar belajar, berbagi, dan berkolaborasi. Ketiga, Iklim sekolah yang aman, inklusif, dan merayakan kebinekaan. Keempat, kepemimpinan untuk perbaikan layanan berkelanjutan.