FAJAR.CO.ID -- Pemerintah China meminta agar pihak terkait di Korea Selatan segera menemukan penyebab kebakaran pabrik baterai litium di Hwaseong, selatan Seoul, yang menewaskan 17 warga negara China.
"Kebakaran mematikan terjadi di pabrik baterai di Hwaseong, Gyeonggi-do pada 24 Juni, yang telah menewaskan 22 orang dan 17 orang dari mereka diketahui adalah warga negara China, yang identitasnya memerlukan verifikasi lebih lanjut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers pada Selasa (25/6).
Kebakaran terjadi pada Senin (24/6) di pabrik pembuat baterai litium Aricell di Hwaseong, 45 kilometer selatan Seoul, sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat. Hingga pukul 18.30, kebakaran tersebut menyebabkan 22 pekerja tewas, dua orang luka berat, dan enam lainnya luka ringan.
Dari korban yang tewas, 20 orang di antaranya adalah warga negara asing, termasuk satu warga Laos dan satu lainnya yang belum diketahui kewarganegaraannya.
"Kebakaran tersebut juga menyebabkan delapan orang terluka, termasuk satu warga negara China yang mengalami luka ringan dan sudah mendapat perawatan," tambah Mao Ning.
Mao Ning menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas para korban yang meninggal dunia dalam insiden tersebut dan simpati yang tulus kepada para korban luka dan keluarga yang ditinggalkan.
"Pemerintah China sangat menaruh perhatian terhadap insiden kebakaran ini dan menanggapi dengan sangat serius baik korban meninggal dunia maupun cedera yang dialami warga negara China," ungkap Mao Ning.