Kereta Api, Gerbong Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata di Sulsel

  • Bagikan
Sejumlah calon penumpang berdiri di sebelah kereta api di Stasiun Rammang-Rammang, Kabupatem Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (13/6/2024). ANTARA/Harianto

Makassar-Parepare

Kehadiran kereta api penumpang di Sulawesi Selatan sebagai upaya dan komitmen pemerintah dalam meningkatkan konektivitas antarkota dan kabupaten di provinsi tersebut.

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan pemerintah daerah Sulawesi Selatan telah membangun 10 stasiun dari 14 yang ditargetkan. Stasiun-stasiun yang rampung sudah beroperasi melayani masyarakat. Stasiun Mandai merupakan stasiun pertama untuk rute Makassar-Parepare.

Rute kereta api tersebut berangkat dari Stasiun Mandai ke Stasiun Maros, Stasiun Rammang-Rammang di Kabupaten Maros; kemudian ke Stasiun Pangkajene, Stasiun Labakkang, Stasiun Mandalle di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan; lalu ke Stasiun Tanete Rilau, Stasiun Barru, dan Stasiun Garongkong di Kabupaten Barru.

Meski hanya sampai ke Stasiun Garongkong, namun penumpang dapat melanjutkan perjalanan ke Kota Parepare. Karena di stasiun akhir tersebut, telah tersedia layanan bus Damri.

Antusiasme masyarakat cukup tinggi karena waktu perjalanan mereka jauh lebih singkat mulai dari Stasiun Mandai ke Garongkong dan biaya lebih murah.

"Yang kita bangun dari Stasiun Mandai sampai Garongkong itu 108 km, sudah beroperasi," ucap Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, Risal Wasal, menjelaskan.

DJKA mencatat jumlah penumpang kereta api di Sulawesi Selatan sebanyak 214.720 orang selama 2023, sedangkan pada periode Januari-Mei 2024, jumlah penumpang mencapai 109.958 orang.

Dengan mengoptimalkan pemanfaatan kereta api, Sulawesi Selatan diyakini dapat semakin berkembang sebagai destinasi wisata dan pusat ekonomi yang berkelanjutan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan