Ia juga mengungkap awalnya kali jalur Bulu’ Baria via Manimbahoi dibuka pada 2021. Meski melahirkan beberapa pro dan kontra terkait aturan ketat yang harus dipatuhi.
“Awalnya banyak yang mengeluhkan namun akhirnya para pendaki yang datang ke Bulu’ Baria mengatakan bahwa gunung ini bersih sekali. Bersih itu enak. Bulu’ Baria adalah gunung terbersih di Sulawesi,” ungkap Komaruddin.
Adapun untuk aturan tertulis yang sudah dibuat oleh pengelola agar para pendaki bisa memenuhi standar dan terus menjaga kelestarian alam. “Perbekalan yang bisa dipindahkan ke wadah plastik, kami sudah menyiapkan wadahnya. Bisa digunakan oleh para pendaki sebagai fasilitas. Lalu apa yang bisa menjadi sampah sekali pakai dicatat dan harus dibawa turun lagi di perjalanan pulang,” sebutnya.
“Kalau hilang satu sampahnya, bakal ada denda. Kemudian dalam satu tahun, Bulu’ Baria akan ditutup di Januari hingga Maret saat puncak musim hujan. Untuk perawatan ekosistem dan mengembalikan kondisi alamnya, kini Bulu’ Baria dikenal sebagai gunung bebas sampah di Sulawesi," paparnya.
Dan di akhir acara pihak EIGER Adventure sendiri memberikan bantuan perlengkapan yang diserahkan secara simbolis seperti alat komunikasi dan alas rescue yang diserahkan ke pengelola. (Erfyansyah/fajar)