Hal ini sangat meresahkan honorer tendik khususnya penjaga sekolah. Dia mengaku terus berkoordinasi dengan pusat agar bisa mendapatkan kesempatan sama dalam pengangkatan PPPK 2024. "Bagaimana pun juga kami sama-sama sudah mengabdi beberapa tahun," kata Herlambang.
Dia menceritakan saat pendataan BKN tahun 2022, banyak honorer non-K2 tendik khususnya, tidak dapat masuk dalam pertengahan pendataan karena ada beberapa formasi jabatan yang dihilangkan. Menurut Herlambang, kurang lebih 246 formasi, termasuk penjaga sekolah yang hilang. Belum lagi saat pendataan berlangsung, ada isu bahwa tiga kategori honorer (satuan pengaman, tenaga kebersihan dan driver) akan di-outsourching.
"Banyak yang menyamakan penjaga sekolah dengan tenaga kebersihan. Padahal, penjaga sekolah hampir meliputi tiga kategori tersebut," ungkapnya.
Pagi hari penjaga sekolah menjadi pramusaji, dan menjelang siang menjadi kurir atau pengirim surat antara sekolahan dan dinas terkait.
Sore hari menjadi tenaga kebersihan, seperti membersihkan kelas dan lainnya, serta malam tetap menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan sekolah Namun, lanjutnya, saat itu ada beberapa pemda yang berusaha menyelamatkan tendik penjaga sekolah agar bisa masuk dalam pendataan. Caranya dengan mengubah SK jabatan ataupun memasukkan dalam formasi yang ada (misal tenaga administrasi).
"Teman-teman penjaga sekolah sampai saat ini, bila diberi kesempatan ikut pengangkatan, menjadi PPPK paruh waktu pun sangat senang dan gembira," terangnya.
Herlambang mengungkapkan yang dibutuhkan honorer tendik saat ini adlaah kejelasan status mereka yang bisa mengarah pada kesejahteraannya juga. (fajar)