Laser ini memecah partikel pigmen menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga lebih mudah dihilangkan oleh sistem limfatik
tubuh.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh dr. Dhana dalam acara TTC Makassar. Picosecond Laser menggunakan efek fotoakustik atau getaran sehingga pulse durationnya cukup pendek dan efek thermal lebih minimal.
Artinya, Laser picoalex tidak menghasilkan panas yang signifikan selama prosedur dan memiliki efek samping yang minimal sehingga lebih sedikit merusak jaringan sekitar dibandingkan dengan laser lainnya.
Laser picoalex dengan panjang gelombang 755 nm juga memiliki kemampuan penyerapan pigmen jauh lebih tinggi dibandingkan dengan laser lainnya.
“Nah Memang yang dianggap paling ideal sekarang untuk terapi melasma kalau kita menggunakan laser adalah menggunakan laser picosecond, kenapa karena picosecond ini pulse durationnya cukup pendek sehingga efek thermalnya lebih minimal dan dominan menggunakan efek foto akustik atau getaran. Jadi dengan efek fotoakustik ini pulse durationnya yang pendek, dengan laser picosecond kita harapkan hasil terapinya lebih efektif dan juga resiko efek sampingnya, misal HPI nya lebih minimal ya atau lebih aman dibandingkan laser nanosecond,” urai dr. Dhana.
Treatment dengan Laser Picoalex merupakan prosedur yang relatif aman dan tidak menimbulkan efek samping. Laser Picoalex sudah terdaftar pada KEMENKESRI sehingga terjamin keamanannya.
Selain itu, Laser Picoalex sudah mendapatkan Sertifikat International CE (Conformité Européenne) dan FDA (Food and Drug Administration).