FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto ikut angkat suara mengenai keributan yang terjadi di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Jumat (28/6/2024) kemarin.
Seperti diketahui, pada insiden itu tiga oknum TNI terlihat mengeroyok seorang sopir taksi online yang sedang ada di sekitar bandara.
Menanggapi hal tersebut, Gigin merasa heran atas sikap temperamen yang diperlihatkan ketiga anggota TNI tersebut.
"Mereka dilatih untuk bertempur melawan tentara asing," ujar Gigin dalam keterangannya di aplikasi X @giginprsginanto (1/7/2024).
Diungkapkan Gigin, tidak sepantasnya mereka yang digaji oleh rakyat memperlakukan rakyat dengan cara-cara kekerasan.
"Semua peralatan, seragam tempur sampai gajinya dibiayai rakyat," tukasnya.
Melihat semua peralatan, seragam tempur, hingga gaji TNI yang berasal dari uang rakyat, Gigin memberikan tamparan kepada ketiga oknum yang mengeroyok sopir taksi online itu.
"Tapi pekerjaan mereka memerangi taksi online," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Penerangan (Kapen) Lanud Sultan Hasanuddin Mayor Santoso akhirnya buka suara mengenai keributan di Bandara Sultan Hasanuddin yang melibatkan tiga anggotanya dengan sopir taxi online.
Dikatakan Santoso, tiga anggotanya yang terlibat keributan itu masing-masing bernama Peltu Udin Patoba, Serma Mustakin, dan Pratu Dzakwan.
"Kejadian tersebut sempat viral di beberapa media sosial dan media online," ujar Santoso kepada fajar.co.id, Sabtu (29/6/2024).
Tambahnya, tidak butuh waktu lama, sekira pukul 17:00 WITA, insiden tersebut diselesaikan dengan cara kekeluargaan.