Air Galon Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

  • Bagikan
Arsip - Seorang anak autis saat sedang belajar matematika di Pusat Terapi dan Sekolah Khusus Autisme SmartKid, Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. ANTARA/Risky Syukur.

Menurutnya, penanganan yang diberikan pun harus sesuai dengan kondisi masalah, usia, dan kebutuhan.

Dia mencontohkan, untuk anak autis dengan tipikal anak yang masih belum bisa duduk tenang, belum bisa bicara, dan tantrum, kemungkinan anak itu ada masalah di sensoriknya, dan dapat diberikan terapi sensory.

Sedangkan untuk anak yang sulit untuk mandiri, katanya, biasanya ditangani dengan terapi perilaku.

Dia menyarankan untuk menghindarkan sejumlah jenis makanan pada anak-anak itu, contohnya makanan dan minuman dari tepung yang ada manis-manisnya, karena dapat merangsang hormon kesenangan.

"Hormon ini menyebabkan anak autis itu semakin aktif. Sementara, untuk mengontrol tubuhnya sendiri saja anak-anak autis itu belum bisa mengendalikannya,” ungkapnya.

Sebelumnya, dokter spesialis anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Rini Sekartini Sp A (K) menegaskan, hingga saat ini belum ada bukti bahwa air galon guna ulang biru bisa menyebabkan penyakit autis pada anak. Itulah sebabnya, kata Rini, hingga saat ini pun belum ada kajian yang dilakukan terkait hal tersebut.

“Tidak ada kajian tentang pengaruh air dari galon guna ulang biru dengan penyakit autis pada anak. Sebab, belum ada buktinya juga,” ujarnya.

Dia juga menuturkan bahwa autis atau autisme itu merupakan masalah atau gangguan perilaku pada anak yang disebabkan banyak faktor, salah satunya faktor genetik.

Dokter itu menyebut beberapa faktor risiko yang teridentifikasi seperti riwayat prematur, riwayat kejang pada masa bayi, dan karena infeksi masa lampau.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan