Hindari Memberikan Parasetamol pada Hewan Peliharaan, Ini Bahayanya

  • Bagikan
Dokter hewan jebolan Universitas Gadjah Mada, Radhiyan Fadiar Sahistya, memberi paparan pada gelar wicara bersama Whiskas di Central Park, Jakarta, Jumat (5/7/2024). (ANTARA/Pamela Sakina)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menurut dokter hewan Radhiyan Fadiar Sahistya, lulusan Universitas Gadjah Mada, memberikan obat-obatan manusia kepada hewan peliharaan tanpa pengawasan dokter perlu dihentikan. Salah satu contohnya adalah penggunaan parasetamol yang dapat berakibat fatal bagi anjing dan kucing.

“Hewan peliharaan pasti bisa sakit, dan sayangnya, masih banyak pemilik yang memberikan parasetamol kepada anabul mereka. Padahal, parasetamol adalah racun bagi anjing dan kucing,” ujar Radhiyan dalam acara Whiskas di Central Park, Jakarta, Jumat lalu, dikutip dari ANTARA.

Banyak pemilik hewan peliharaan cenderung memberikan obat-obatan manusia kepada hewan mereka dengan harapan bisa menyembuhkan penyakit atau kondisi serupa.

Namun, tindakan ini bisa berbahaya karena reaksi tubuh hewan peliharaan seperti anjing dan kucing terhadap obat-obatan seringkali berbeda dengan manusia.

Radhiyan menjelaskan bahwa beberapa obat dapat menyebabkan reaksi toksik serius pada hewan, termasuk kerusakan organ, reaksi alergi, atau bahkan kematian.

“Seringkali, kita menangani kasus di mana pemilik membawa hewan peliharaan dengan gejala gangguan hati atau wajah membengkak akibat keracunan parasetamol, meskipun mereka tidak menyadari penyebabnya. Ini masih beruntung karena masih dapat dibawa ke dokter,” tambahnya.

Radhiyan, yang memiliki 15 klinik hewan, menegaskan bahwa penggunaan obat manusia tanpa pengawasan dokter hewan dapat mengakibatkan dosis yang tidak tepat dan efek samping yang berbahaya. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter hewan sebelum memberikan obat apa pun kepada hewan peliharaan sangatlah penting.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan