FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pembangkit Sampah Energi Listrik (PSEL) yang bakal dibangun di Makassar disebut bisa membakar 1.300 ton sampah tiap harinya. Proyek Strategis Nasional itu rencananya akan dimulai tahun ini pembangunannya.
Tim Penilai PSEL Makassar, Iksan Latif mengatakan pembangunan proyek dengan nilai investasi Rp3,1 triliun itu akan memakan waktu dua tahun. Pembangunan mulanya direncanakan Juli, namun kemungkinan molor hingga Agustus 2024.
“Tapi tahun ini ya harus, tahun ini harus groundbreaking,” kata Iksan saat ditemui di Hotel Best Western Plus, Makassar, Selasa (9/7/2024).
Proyek yang berlokasi di Tamalanrea, Makassar itu nantinya akan ada dua insinerator. Tiap insinerator bisa membakar 650 ton sampah per harinya. Jadi total 1.300 ton.
Tiap ton sampah yang dibakar, kata Iksan, pemerintah akan membayar pada PT Sarana Utama Sinergi (SUS) selaku pemenang tender sebesar Rp380 ribu. Pembayaran Rp380 ribu itu dananya dari pemerintah pusat dan Pemerintah Kota (Pemkot).
“Untuk setiap ton yang dibakar, pemerintah harus membayar Rp380 ribu, kemudian Rp380 ribu itu dananya sebagian dari Pemkot dan sebagian dana APBN pemerintah pusat,” jelasnya.
Sampah yang dibakar nantinya sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa atau TPA Antang yang telah dipilah. Sampah yang punya nilai jual akan diberikan pada Pemkot.
“Apa yang dimanfaatkan PT SUS untuk mengolah sampah di TPA Tamangapa. Yang plastik, yang ada nilai jualnya diserahkan ke pemkot untuk dijual. Yang tidak layak, dibakar dibawa ke PSEL,” terangnya.