Gempa 5,8 Magnitudo Guncang Bengkulu, BMKG: Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia

  • Bagikan
Ilustrasi - Gempa yang tercatat oleh seismometer. (ANTARA/Shutterstock/aa)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa dengan magnitudo 5,8 mengguncang Bengkulu pada Rabu (10/07/2024) malam, tepatnya pukul 22.32 WIB. Gempa ini disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu malam, dikutip dari ANTARA.

BMKG sebelumnya melaporkan bahwa wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Bengkulu Utara, dan Bengkulu mengalami guncangan gempa.

Gempa tersebut berlokasi di laut pada kedalaman 13 kilometer, dengan koordinat 5.26 LS dan 101.10 BT, atau sekitar 130 kilometer dari arah Barat Laut Enggano, Bengkulu.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust)," kata Daryono.

BMKG menyatakan, berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa tersebut menimbulkan guncangan di daerah Enggano dan Bengkulu Utara dengan skala intensitas III-IV MMI.

Getaran dirasakan nyata dalam rumah di Pagai Selatan dan Kepulauan Mentawai.

"Terasa getaran seakan-akan truk berlalu, dan di daerah Putri Hijau, Bengkulu Utara dengan skala intensitas II-III MMI, getaran juga dirasakan nyata dalam rumah," tambahnya.

Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan