Gempa Magnitudo 7,0 Guncang Laut Sulawesi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

  • Bagikan
Ilustrasi - Gempa yang tercatat oleh seismometer. (ANTARA/Shutterstock/aa)

FAJAR.CO.ID, MANADO - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan bahwa gempa dengan magnitudo M7,0 yang mengguncang wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, disebabkan oleh deformasi batuan pada lempeng Laut Filipina.

"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Filipina yang tersubduksi ke bawah Pulau Mindanao," kata Daryono dalam rilis yang dibagikan di grup percakapan "BMKG dan Stakeholder" di Manado, Kamis (10/7), dikutip dari ANTARA.

Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault). Gempa tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Taliabu, Ternate, dan Talaud dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu).

Meskipun memiliki kekuatan signifikan, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hingga pukul 09.38 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Daryono berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

Dia juga menyarankan masyarakat untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggalnya tahan gempa atau tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali masuk ke dalam rumah.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan