FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah guru honorer dikejutkan dengan pemberhentian mendadak saat kembali aktif mengajar usai liburan semester.
Mereka menjadi korban dari program cleansing yang mengakibatkan pemberhentian secara tiba-tiba.
Para guru honorer ini menerima pemberitahuan mengenai hari terakhir mengajar dan diminta untuk mengisi formulir cleansing guru honorer tanpa ada peringatan sebelumnya.
Kejadian ini mencuat setelah Kepala Bidang Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri, mengungkapnya melalui akun X pribadinya.
Dalam unggahannya, Iman menyoroti bahwa para guru honorer diberitahukan secara sepihak mengenai pemberhentian mereka saat kembali mengajar setelah liburan semester.
"Para guru honorer masih shock," ujar Iman dalam keterangannya di aplikasi X @zanatul_91 (12/7/2024).
Pemberhentian mendadak ini mengejutkan para guru honorer yang terimbas, membuat mereka merasa terkejut dan tidak siap.
Lebih lanjut, Iman menyatakan bahwa para guru langsung diminta mengisi formulir tanpa adanya mediasi atau percakapan terlebih dahulu, menambah ketidakpuasan di kalangan guru honorer yang terkena dampak.
"Beberapa bingung, karena hari pertama masuk sekolah justru diberitahu bahwa itu hari terakhir mengajar. Lalu diminta isi formulir Cleansing guru Honorer," sebutnya.
Dikatakan Iman usai berbicara langsung dengan guru honorer, murid-murid di sekolah juga dibuat bingung oleh kebijakan tersebut.
"Ada murid yang tanya, kenapa gak masuk, tapi bingung jawab apa. Masa ngajar 6 tahun, diberhentiinnya gitu aja," tukasnya.