FAJAR.CO.ID -- Presiden terpilih Iran, Masoud Pezeshkian, menyatakan bahwa tuduhan terhadap Republik Islam Iran mengenai anti-Semitisme karena dukungannya terhadap Palestina adalah hal yang absurd.
Pernyataan disampaikan Pezeshkian dalam pesannya kepada pemuda Barat, sebagaimana tertulis dalam artikel berjudul "Pesan Saya untuk Dunia Baru" yang diterbitkan di surat kabar Tehran Times pada Jumat (12/7).
"Hari ini, tampaknya banyak anak muda di negara-negara Barat telah mengakui kebenaran dari sikap kami yang telah berlangsung selama beberapa dekade terhadap rezim Israel," kata Pezeshkian.
Dalam artikelnya, Pezeshkian menyampaikan bahwa tuduhan anti-Semitisme terhadap Iran karena prinsipnya dalam isu Palestina tidak hanya sepenuhnya salah tetapi juga merupakan penghinaan terhadap budaya, keyakinan, dan nilai-nilai inti Iran.
"Yakinlah bahwa tuduhan ini sama absurdnya dengan klaim anti-Semitisme yang tidak adil yang ditujukan kepada Anda saat Anda memprotes di kampus universitas untuk membela hak hidup warga Palestina," tambahnya.
Pada 6 Juli, juru bicara markas pemilihan Iran, Mohsen Eslami, mengumumkan bahwa Pezeshkian, seorang reformis, memenangkan putaran kedua pemilihan presiden dadakan di Iran.
Pezeshkian memperoleh 16.384.403 suara, sementara pesaingnya, mantan negosiator nuklir konservatif Saeed Jalili, mendapatkan 13.538.179 suara. Secara keseluruhan, 30.573.931 surat suara dihitung dengan tingkat partisipasi pemilih mencapai 49,8%.
Pemilihan ini diadakan setelah Presiden Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter di pegunungan utara Iran pada Mei lalu.