Kenali Penyebab Bisul, Gejala, dan Cara Mengatasinya

  • Bagikan
Ilustrasi. (int)

FAJAR.CO.ID — Bisul adalah infeksi kulit yang menyakitkan yang dimulai di folikel rambut atau kelenjar minyak. Biasanya, bisul dimulai sebagai benjolan merah kecil yang kemudian menjadi lebih besar dan berisi nanah. 

Bisul bisa muncul di bagian tubuh manapun, namun lebih sering terjadi di daerah yang mengalami banyak gesekan atau berkeringat, seperti wajah, leher, ketiak, bahu, bokong, dan paha. 

Beberapa Penyebab Bisul:

Pertama, Infeksi Bakteri

Penyebab utama bisul adalah infeksi bakteri, terutama bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil atau folikel rambut yang terinfeksi.

Kedua, Kebersihan yang Kurang

Kebersihan diri yang buruk dapat menyebabkan penumpukan kotoran dan bakteri di kulit, yang bisa menyebabkan bisul.

Ketiga Gesekan atau Tekanan

Daerah yang sering terkena gesekan atau tekanan, seperti ketiak atau pangkal paha, lebih rentan terhadap bisul.

Keempat, Sistem Kekebalan Tubuh Lemah

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita diabetes, HIV, atau kondisi kesehatan lainnya, lebih rentan terkena bisul.

Kelima, Penyakit Kulit Lainnya

Kondisi kulit seperti eksim atau jerawat dapat meningkatkan risiko infeksi dan pembentukan bisul.

Gejala Bisul Diantaranya:

Pertama, Benjolan Merah

Bisul dimulai sebagai benjolan merah kecil yang terasa sakit di area yang terinfeksi.

Kedua, Pembengkakan

Seiring waktu, benjolan ini membesar dan menjadi lebih nyeri, disertai pembengkakan di sekitar area yang terinfeksi.

Ketiga, Nanah

Setelah beberapa hari, bisul akan mulai berisi nanah, yang merupakan tanda infeksi yang sedang berkembang.

Keempat, Pecahnya Bisul

Akhirnya, bisul akan pecah dan mengeluarkan nanah, yang kemudian akan mengering dan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Cara Mengatasi Bisul:

Pertama, Kompres Hangat

- Mengompres bisul dengan kain hangat selama 20 menit beberapa kali sehari dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dengan meningkatkan sirkulasi darah ke area tersebut.

Kedua, Jaga Kebersihan

- Cuci area yang terkena bisul dengan sabun antibakteri dan air. Pastikan untuk menjaga area tersebut tetap bersih dan kering.

Ketiga, Jangan Memencet Bisul

- Hindari memencet atau mencoba memecahkan bisul karena dapat memperburuk infeksi atau menyebarkannya ke area lain.

Keempat, Antibiotik

- Jika bisul tidak kunjung sembuh atau jika Anda mengalami beberapa bisul sekaligus, dokter mungkin meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri.

Kelima, Salep Antibiotik

- Salep atau krim antibiotik yang dijual bebas dapat dioleskan ke area yang terkena bisul untuk membantu mengurangi infeksi dan peradangan.

Keenan, Hindari Gesekan

- Hindari memakai pakaian yang ketat di area yang terkena bisul untuk mencegah gesekan yang bisa memperparah kondisi.

Pencegahan Bisul

Pertama, Jaga Kebersihan Diri

- Mandi secara teratur dan cuci tangan dengan sabun antibakteri untuk mengurangi risiko infeksi bakteri.

Kedua, Hindari Berbagi Barang Pribadi

- Hindari berbagi handuk, pakaian, atau barang pribadi lainnya yang bisa menjadi media penyebaran bakteri.

Ketiga, Gunakan Pakaian Longgar

- Kenakan pakaian yang longgar dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat untuk mengurangi gesekan dan menjaga kulit tetap kering.

Keempat, Konsumsi Makanan Sehat

- Pola makan yang sehat dan seimbang dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah infeksi.

Kelima, Perhatikan Luka Kecil

- Segera bersihkan dan tutup luka kecil atau goresan untuk mencegah infeksi bakteri. 

(selfi/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan