Dialog antar Agama dan Gerakan Zionisme

  • Bagikan
Imam Shamsi Ali

Jawaban beliau: “Al-Quran itu benar 100 persen. Tapi ingat, Al-Quran dalam menyampaikan suatu hal pasti dengan konteksnya masing-masing. Karenanya dalam konteks kami justeru yang paling memusuhi kami adalah Kristiani. Mereka membantai kami, membunuh anak-anak kami, dan memperkosa wanita-wanita kami. Saya tidak menolak Al-Quran. Tapi kami memahaminya dengan konteks yang proporsional”.

Dalam perjalanan kegiatan Dialog antar agama yang selama ini saya tekuni saya tetap pada pandangan itu. Bahwa pada semua komunitas, ada yang baik dan ada yang buruk. Termasuk di komunitas Islam kita sendiri, ada segmen-segmen tertentu yang mengaku bagian dari umat tapi sesungguhnya antitesis dari keyakinan itu. Islam misalnya mengajarkan “rahmah” atau cinta kasih, “salaam” atau perdamaian. Tapi ada elemen-elemen umat yang memiliki wawasan dan prilaku sebaliknya.

Karenanya generalisasi terhadap kelompok tertentu tidak bisa dibenarkan dan bertentangan dengan nilai “fairness” kepada orang lain. Sebagaimana kita umat Islam tidak ingin dituduh teroris karena adanya orang-orang tertentu dari kalangan umat ini yang melakukan itu. Juga orang lain pastinya tidak ingin dituduh jahat karena adanya prilaku jahat sebagian orang yang berafiliasi dengan agama mereka.

Jika kita mengamati pembantaian bangsa Palestina di Gaza oleh penjajah Israel kita pastinya tergoda untuk memukul rata orang Yahudi sebagai penjahat. Realitanya banyak juga orang Yahudi di berbagai belahan dunia, bahkan di Israel sendiri, yang menentang kejahatan Israel itu. Demikian pula di Amerika, Eropa, dan lain-lain. Di Amerika mungkin sosok Senator Barnie Sanders adalah sosok yang paling tersohor.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan