Sam Ardi Ungkap Kekhawatiran terhadap Infiltrasi Zionis dalam Ormas Islam

  • Bagikan
Sejarawan, pakar hukum, dan akademisi Sam Ardi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sejarawan, pakar hukum, dan akademisi, Sam Ardi memberikan komentar pedas terkait isu infiltrasi Zionis dalam organisasi masyarakat (ormas) keislaman di Indonesia.

Ia mempertanyakan apakah ada ormas keislaman di Indonesia yang belum disusupi oleh Zionis. "Ada gak ormas keislaman di Indonesia yang belum diinfiltrasi zionis?," ujar Sam dalam keterangannya di aplilasi x @Sam_Ardi (22/7/2024).

Komentar ini muncul di tengah isu kontroversial mengenai pertemuan tokoh-tokoh ormas keislaman dengan pihak-pihak yang dianggap berafiliasi dengan Zionis.

Ardi menyoroti dua ormas besar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, yang belakangan ini disebut-sebut terlibat dalam interaksi dengan pihak Zionis. "Kemarin NU, sekarang Muhammadiyah. Kok kemasukan semua?," tandasnya.

Untuk diketahui, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan surat instruksi baru yang memperkuat larangan kerja sama dengan lembaga yang berafiliasi dengan Israel.

Surat ini, bernomor 2020/PB.03/A.1.03.08/99/07/2024, memperbarui instruksi yang telah diterbitkan pada masa kepengurusan KH Said Aqil Siroj pada tahun 2021.

Instruksi terbaru ini secara khusus menyoroti Leimena Institute, sebuah organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2005.

Institut ini berfokus pada partisipasi warga gereja dalam pembangunan bangsa, didirikan sebagai respons terhadap perkembangan situasi nasional dan harapan para pemimpin lembaga gereja.

Leimena Institute didirikan oleh Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dengan dukungan tokoh-tokoh seperti Jakob Tobing, Mangara Tambunan, Matius Ho, Radja Kami Sembiring Meliala, dan Viveka Nanda Leimena.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan