Kemenkes: Intervensi PMT Harus Tepat Sasaran untuk Cegah Stunting

  • Bagikan
Ilustrasi imbauan penurunan stunting. ANTARA/Ist

FAJAR.CO.ID -- Kementerian Kesehatan RI menyatakan program intervensi berupa pemberian makanan tambahan (PMT) harus tepat sasaran agar optimal dalam mencegah gagal tumbuh kembang anak atau stunting.

"Jika ditemukan balita mengarah stunting, segera lakukan intervensi dengan pemberian makanan tambahan yang tepat sasaran," kata Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting dari Direktorat Gizi Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes RI Dakhlan Choerone di Paringin, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, Selasa.

Dakhlan mengapresiasi program Balangan Lawan Stunting (Balanting) yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Balangan dengan menggandeng pihak swasta melalui kegiatan intervensi dan pendampingan ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Ia menilai program intervensi sangat efektif dalam menekan angka stunting di Kabupaten Balangan maupun di daerah lainnya.

Dakhlan menuturkan, balita usia enam bulan hingga dua tahun berpotensi mengalami stunting. Namun, deklarasi bersama desa bebas stunting antara Pemkab Balangan dengan seluruh pemangku kebijakan termasuk pihak swasta menjadi langkah intervensi untuk mencegah kasus gagal tumbuh kembang dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui, dan balita semakin optimal.

Tercatat jumlah balita stunting di Kabupaten Balangan pada 2023 bertambah, sehingga perlu meningkatkan program intervensi maupun pendampingan agar tidak ada lagi penambahan kasus.

"Selain inovasi yang disesuaikan kondisi di daerah, juga perlu dilakukan penguatan para kader posyandu agar program lebih efektif," tutur Dakhlan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan