FAJAR.CO.ID -- Kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Amerika Serikat menuai penolakan luas dari publik dan sejumlah anggota Kongres.
Medea Benjamin, salah satu pendiri kelompok perdamaian CODEPINK, mengungkapkan kepada Sputnik bahwa masyarakat Amerika sepenuhnya menentang kunjungan tersebut.
"Publik AS sepenuhnya menentang kunjungan ini, dan banyak anggota Kongres merasa terpaksa, meskipun mereka menerima banyak uang dari kelompok lobi, mereka merasa harus merespons publik dan tidak hadir," kata Benjamin pada Rabu.
Netanyahu menyampaikan pidato di hadapan sesi gabungan Kongres di Washington, meskipun beberapa anggota Kongres tidak hadir sebagai bentuk protes.
Penolakan ini mencerminkan ketidakpuasan yang meluas terhadap kebijakan Netanyahu, terutama terkait tindakan militer Israel di Gaza dan wilayah sekitarnya.
Sejumlah aksi protes juga merebak di Washington. Ribuan orang berkumpul di ibu kota AS pada Rabu untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap kunjungan Netanyahu dan tindakan militer Israel.
Polisi gedung Kongres AS, Capitol, melaporkan bahwa mereka telah menggunakan semprotan merica terhadap beberapa pengunjuk rasa yang bertindak keras dan tidak tertib.
Gelombang protes ini menyoroti ketegangan yang semakin meningkat antara kebijakan luar negeri AS dan aspirasi sebagian besar rakyatnya.
Penolakan terhadap kunjungan Netanyahu bukan hanya refleksi dari ketidakpuasan terhadap kebijakan Israel, tetapi juga dorongan bagi pemerintah AS untuk lebih memperhatikan aspirasi rakyatnya dalam mengambil keputusan strategis di panggung internasional. (*)