Parpol Korbankan Kader di Pilgub Sulsel, Ajiep Padindang: Kolom Kosong Menjadi Bencana Politik

  • Bagikan
Politikus Golkar, Ajiep Padindang

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Anggota DPD RI Ajiep Padindang menanggapi wacana kolom kosong atau lebih dikenal kotak kosong di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan.

Dia menyatakan jika kolom kosong merupakan bencana politik jika terjadi di Pilgub Sulsel 2024. Apalagi jika itu diciptakan demi kepentingan klan tertentu.

“Masalahnya kalau kolom kosong diciptakan karena kepentingan kelompok keluarga, itu yang tidak demokratis. Saya menyebut kalau ini terjadi di Pilgub Sulsel maka ini bencana politik,” kata Ajiep, Rabu, (31/7/2024).

Di zaman orde baru saja kata dia, tidak ada namanya calon tunggal. Apalagi saat ini setelah reformasi. Bahkan dia menyentil parpol yang mengorbankan kadernya untuk tidak maju.

“Memang politik itu rekayasa politik. Kok bisa-bisanya sekarang tidak mengajukan calon untuk bertarung. Contoh partai saya ada beberapa yang sosialisasi, ada yang sosialisasi tiga tahun, tapi ya kita lihat sekarang bagaimana,” tambah politisi senior Golkar ini.

Dia menyebut Demokrasi saat ini adalah liberal, meskipun secara yuridis Indonesia menganut demokrasi Pancasila. Tapi secara implementasi demokrasi liberal.

“Pada praktik nya muncul praktik transaksional. Sekarang yang muncul klan politik, karena punya uang maka menumbuh kembangkan keluarga nya untuk mendapat jabatan politik,” tandas mantan caleg DPR RI dari Golkar di Pileg 2024 ini.

Skenario kotak kosong akan sangat merugikan, apalagi jika terjadi kemenangan kotak kosong itu hanya akan membuang banyak anggaran. Diketahui, syarat pencalonan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sebesar 20 persen atau minimal 17 kursi dari 85 kursi di DPRD Sulsel.

Partai NasDem satu-satunya partai yang bisa mengusung pasangan calon tanpa koalisi.
Sejauh ini, pasangan Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi disepakati oleh DPW Nasdem Sulsel maju sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

Partai Demokrat dengan jumlah 7 kursi secara resmi telah memberikan rekomendasi kepada pasangan ASS-Fatma. PSI juta telah memberikan dukungan resminya.

Saat ini tinggal menunggu langkah politik secara resmi dari PAN, Gerindra, Golkar, PKB dan PKS. Baru-baru ini Gerindra dikabarkan bakal mengusung ASS-Fatma. Bahkan Koalisi Indonesia Maju (KIM) disebut-sebut hampir pasti mengusung ASS-Fatma.

Sedangkan PPP, PDIP dan Hanura telah memberikan rekomendasi kepada Bakal Calon Gubernur Sulsel Danny Pomanto. Ketiga partai yang telah memberikan dukungan ke Bakal Calon Gubernur Danny Pomanto ini hanya cukup 15 kursi atau belum menyentuh syarat dukungan 20 persen.

Belakangan juga muncul wacana duet Danny dengan Ketua PKB Sulsel di Pilgub. Jika ini terjadi, maka Danny telah memenuhi syarat minimal kursi parlemen. (selfi/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan