FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan 13 situs warisan geologi atau geosite bernilai internasional di wilayah Geopark Kebumen, Jawa Tengah.
Temuan ini akan diajukan oleh Komite Nasional Indonesia untuk Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) atau KNIU untuk memenuhi syarat Geopark Kebumen menjadi UNESCO Global Geopark.
"BRIN juga telah melaksanakan inventarisasi di wilayah Kebumen. Inventarisasi tersebut menemukan 13 geosite bernilai internasional, terdapat lima geosite milik BRIN yang mempunyai nilai internasional," kata Peneliti Pusat Riset Sumber Daya Geologi BRIN Chusni Ansori melalui keterangan di Jakarta, Kamis.
Chusni menjelaskan bahwa beberapa geosite tersebut antara lain Lava Bantal - Watu Kelir di Seboro, Rijang dan Lempung Merah di Wagirsambeng, Columnar Joint Gunung Parang, serta Batu Gamping Numulites di Jatibungkus dan Karangsambung.
Untuk ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, sebuah geopark harus memiliki beberapa pilar yaitu penelitian dan pendidikan, konservasi, serta pengembangan ekonomi secara berkelanjutan.
"BRIN sangat relevan untuk ikut mendukung Geopark Kebumen menjadi UNESCO Global Geopark, karena terkait tugas dan fungsi penelitian dan pendidikan. Di dalam Rencana Aksi Nasional Pengembangan Geopark, BRIN juga berada di pilar riset dan edukasi bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ujar Chusni, dikutip dari ANTARA.
Chusni menambahkan bahwa pihaknya juga ikut mengelola kawasan cagar alam geologi di Karangsambung di bagian utara Geopark Kebumen. Menurutnya, BRIN memiliki sejarah riset panjang terkait dengan kawasan Karangsambung, Kebumen, dan sekitarnya yang dapat mendukung Geopark Kebumen menjadi UNESCO Global Geopark.