FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Film Uang Panai 2: MAHA(L)R kembali hadir di bioskop seluruh Indonesia mulai 8 Agustus 2024.
Film ini merupakan kolaborasi antara Finisia Production, Rumpi Entertainment, dan 786 Production.
Seperti film pertamanya, Uang Panai 2 menghadirkan komedi khas Sulawesi Selatan dan mengangkat isu-isu sosial terkait tradisi uang panai dalam budaya pernikahan Bugis-Makassar.
Dibintangi oleh Ikram Noer dan Nurfadillah, Uang Panai 2 dirilis kembali setelah sukses besar pada penayangan perdananya tahun 2016 silam.
Sutradara Uang Panai, Ihdar Nur, mengatakan, sekuel ini menawarkan cerita yang segar dengan isu-isu yang lebih menarik, menjanjikan pengalaman yang lebih mendalam bagi penonton.
“Dengan cerita yang lebih fresh, film ini tetap setia dengan nyawa utamanya tentang perjuangan mengumpulkan Uang Panai’ atau mahar dalam budaya perkawinan Bugis-Makassar,” ujar Ihdar di Kopi Teori, Trans Studio Mall (TSM) Makassar, Rabu (31/7/2024), kemarin.
Ia menjelaskan, dalam Uang Panai 2 ini menceritakan kisah perjuangan Ancha (Ikram Noer) yang ingin menikahi Icha (Nurfadillah), tetapi terhalang permintaan uang panai (uang belanja pernikahan) sebesar Rp200 juta dari orangtua Icha.
“Dalam film ini, juga ditayangkan konflik sosial yang lahir atas budaya turun temurun. Dimana uang panai dikenal sebagai syarat nikah yang harus ditanggung oleh pria untuk meminang perempuan. Semakin tinggi status pendidikan, hingga pekerjaannya perempuan maka semakin besar pula uang panai yang harus dibawa oleh pria,” jelasnya.
Cerita di film tersebut semakin kompleks, dimana hadir Tuming dan Abu yang menawarkan jasa konsultasi uang panai bernama PATTUMBU’. Perusahaan jasa konsultasi ini didirikan karena sukses membantu Ancha mengumpulkan uang panai di film pertama.
Sementara, Penulis Skenario Uang Panai 2 Elvin Miradi mengatakan, pada film ini juga mengangkat pesan moral tentang karakter lelaki Bugis-Makasaar. Seperti, lelaki yang digambarkan kuat bekerja.
“Nah, kekuatan kerja ini tercipta dari budaya uang panai yang diterapkan oleh leluhur. Termasuk kami juga mengangkat makna positif bahwa uang panai yang mahal akan mengajarkan tanggungjawab dari laki-laki untuk menafkahi perempuan sebelum dan setelah menikah, dan bukan juga menjadi penghalang pernikahan,” terangnya.
Di Film Uang Panai 2 ini pula mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Dukungan tersebut sebagai upaya mendukung kemajuan film-film yang mengangkat budaya lokal khas Sulawesi Selatan.
Owner KeishaGlow dr. Rina mengungkapkan, Film Uang Panai 2 sangat bagus menjadi pilhan tontonan. Sebab mengangkat tema tradisi di Sulawesi Selatan yang telah berlaku sejak dulu hingga saat ini.
“Kami merasa ini suatu kehormatan karena bisa mendukung film lokal sekelas Uang Pania yang sudah skala nasional. Uang Panai 1 juga cukup terkenal sehingga kami merasa kalau memang bisa berkontribusi kenapa tidak,” ujarnya.
Apalagi, dalam film tersebut juga mengangkat cerita kehidupan dokter di klinik kecantikan yang diperankan Icha. Sehingga, film tersebut dianggap perlu mendapat dukungan dari pihaknya sebagai pengelola klinik kecantikan di Makassar.
“Pertama karena memang pemeran utamanya kan menggambarkan dokter perempuan yang menjalankan bisnis klinik. Apalagi Klinik KeishaGlow sudah lama di Makassar, makanya kami merasa bangga bisa mendukung film ini,” terangnya.
Ia pun mengaku akan selalu membuka peluang dalam memberikan dukungan terhadap film-film lokal. Termasuk Film Uang Panai 2.
“Kalau memang film ini bisa diterima dengan positif oleh masyarakat maka bisa jadi kami tetap akan mendukung proyek Film Uang Panai kedepannya,” tutup dr Rina. (Muhsin/Fajar)