”Alasannya jelas, karena Pak Ahmad Susanto masih muda dan energik. Dia menjadi pertimbangan teman-teman yang ada di Gerbang Makassar. Dia itu salah aatu kandidat kuat dan paling kami pertimbangkan. Saya intens komunikasi kok saya sama beliau,” terangnya.
Mantan pasangan Munafti Arifuddin pada Pilwalkot Makassar 2020 itu juga mengaku telah melakukan simulasi dengan sejumlah pihak. Termasuk menjalankan survei internal untuk mengukur tingkat elektabilitas.
”Kita kan lagi simulasi sambil jalankan survei internal. Tunggu saja lah. Karena arahnya kan PAN dan PKS jalan bareng. Sampai saat ini saya juga masih pegang Demokrat,” jelasnya.
Dalam upaya membangun Kota Makassar, Rahman Bando mengaku sudah mengidentifikasi persoalan mendasar di Kota Daeng. Kata dia, paling tidak ada delapan persoalan pokok yang perlu ditangani dengan cepat dan tepat.
”Di Makassar ini ada delapan hal yang menjadi harapan besar dari masyarakat. Masalah kemacetan, banjir musiman, sampah dan kebersihan kota yang belum selesai, tata kelola parkir semrawut, layanan kesehatan, pendidikan, lapangan kerja dan juga masalah lingkungan hidup,” bebernya.
Kata dia, jika delapan persoalan di atas bisa dibenahi, maka Makassar akan jauh lebih maju dari hari ini. Namun yang menjadi kunci paling krusial adalah tata kelola birokrasinya.
”Kalau birokrasi berjalan dengan baik, bekerja dengan suasana tenang. Mereka semua harus benar-benar berkarir berdasarkan sesuai tempat, skill, dan porsinya. Harus the right man on the right place. Insyaallah Makassar bisa berada di posisi yang setara dengan kota-kota besar yang ada di dunia,” tegasnya.