FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Jamaluddin Jompa MSc diundang sebagai pembicara dalam forum diskusi perdamaian di Universitas Hiroshima, Jepang.
Prof Jamaluddin Jompa (JJ) menjadi satu-satunya rektor dari Indonesia yang terpilih untuk berbicara tentang langkah strategis menuju perdamaian dunia yang abadi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Makassar pada Selasa (6/8/2024), Prof JJ menekankan pentingnya prinsip kesetaraan dalam dialog sebagai dasar untuk mewujudkan perdamaian global.
"Prinsip kesetaraan menempatkan manusia pada posisi yang sejajar dalam hak dan kewajiban, yang merupakan kunci untuk menciptakan perdamaian," ujarnya.
Prof JJ juga menggarisbawahi peran universitas dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas, berkarakter, dan toleran. Unhas, menurutnya, telah membantu lebih dari 50 mahasiswa dari negara-negara yang sedang mengalami konflik, seperti Palestina dan Sudan. Unhas berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam riset, inovasi, dan partisipasi aktif dalam memajukan perdamaian dunia.
Ia menjelaskan bahwa Unhas setiap tahunnya akan meningkatkan program pertukaran mahasiswa dan membuka peluang bagi mahasiswa dari negara berkembang untuk belajar dan melakukan riset di Unhas. Prof JJ juga menyinggung keterkaitan antara nilai "Siri na Pacce" dari Sulawesi Selatan dengan nilai-nilai Jepang seperti "Wa" dan "Ganbaru," yang menekankan pada simpati, empati, ketekunan, dan kesederajatan sebagai fondasi perdamaian.
Sementara itu, Rektor Universitas Hiroshima Prof Mitsuo Ochi menekankan urgensi bagi universitas di seluruh dunia untuk fokus pada riset dan inovasi yang dapat mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan. Ia mengingatkan bahwa konflik global seperti antara Rusia dan Ukraina, serta Israel dan Palestina, masih menghantui dunia. Prof Ochi juga memperingatkan potensi bahaya dari hulu ledak nuklir yang masih ada dan dapat mengancam perdamaian dunia.
Prof Ochi mengajak rektor-rektor di seluruh dunia untuk terus berkolaborasi dalam menciptakan tatanan dunia yang damai dan adil.