FAJAR.CO.ID, TEHERAN -- Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas telah mengumumkan penerus Ismail Haniyeh sebagai pemimpin politik mereka. Tokoh yang mereka percaya yakni Yahya Sinwar.
Dilansir irna, Hamas membuat pengumuman tersebut pada hari Selasa, seminggu setelah Ismail Haniyeh dibunuh oleh rezim Israel di tempat tinggalnya di Teheran.
Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri pelantikan presiden baru negara itu, Masoud Pezeshkian sehari sebelumnya. Sinwar telah menjadi pemimpin Hamas di Gaza.
Atas penunjukan Yahya al-Sinwar atau dikenal juga dengan nama Abu Ibrahim, kelompok perlawanan regional menyambut baik pemilihan tersebut. Hamas menyatakan keyakinannya kepada Abu Ibrahim sebagai pemimpinnya pada tahap kritis ini dan dalam situasi domestik, regional, dan internasional yang kompleks.
Kelompok tersebut memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk memberinya keberhasilan, dan membuat langkahnya kokoh, dan memberikan kemenangan yang menentukan bagi rakyat Palestina dalam mencapai tujuan mereka.
Gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, mengatakan bahwa mereka melihat perkembangan tersebut sebagai pesan yang kuat dan menentukan kepada musuh Zionis, Amerika Serikat, dan sekutu Zionis lainnya, dengan menekankan bahwa Hamas sepenuhnya terintegrasi dan bersatu dalam pengambilan keputusannya, teguh dalam prinsip-prinsipnya, dan mematuhi pilihan-pilihan utamanya.
Gerakan Jihad Islam di Palestina mengatakan bahwa pilihan tersebut menunjukkan bahwa Hamas masih kuat dan kohesif, dan bahwa musuh tidak mampu merusak kerangka dan struktur gerakan tersebut meskipun terjadi genosida di Gaza.
