FAJAR.CO.ID, IRAN -- Jumat pekan lalu, Rusia bersama Iran mengutuk pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh dan menegaskan adanya "Konsekuensi sangat berbahaya dari aksi itu".
Pernyataan itu pun kini mulai direalisasikan. Rusia mengirimkan sistem pertahanan udara canggih dan perlengkapan radar ke Iran setelah Teheran meminta kepada Kremlin bantuan peralatan perang jelang serangan ke Israel.
New York Times melaporkan, mengutip beberapa pejabat Iran, sistem pertahanan udara dan radar itu bukan baru sebatas permintaan tapi sudah dikirimkan.
Laporan New York Times tidak menyebutkan perlengkapan perang apa yang diminta Iran kepada Rusia.
Seperti diketahui, saat ini Iran memiliki beberapa sistem pertahanan udara S-300 buatan Rusia. Namun, Rusia sekarang telah memiliki sisten pertahanan udara yang lebih mutakhir, yakni S-400.
Menurut laporan Ynet, pada Minggu (4/8/2024), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendiskusikan opsi melakukan serangan pendahuluan ke Iran sebagai antisipasi. Pada Senin, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, mengatakan, negaranya harus siap segera begitu Iran melancarkan serangan.
Pada Senin (5/8/2024), Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu tiba di Teheran, Iran. Seperti dilaporkan kantor berita Rusia, Interfax dilansir Reuters, Shoigu menggelar pembicaraan dengan pemimpin Iran termasuk Presiden Masoud Pezeshkian.
Menurut laporan Interfax, Shoigu yang sebelumnya menjabat Menteri Pertahanan sebelum dimutasi ke Dewan Keamanan pada Mei 2024, juga bertemu dengan Kepala Keamanan nasional Iran dan para jenderal di Iran.