FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pembagian 35 ribu ton beras bantuan sosial (bansos) di Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memicu berbagai tanggapan dari publik.
Pegiat media sosial Ary Prasetyo memberikan komentarnya, menyiratkan adanya kaitan antara distribusi bansos ini dengan momentum politik yang semakin mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
"Tanda-tanda Pilkada sudah dekat," kata Ary dalam keterangannya di aplikasi X @Aryprasetyo85 (7/8/2024).
Dengan Pilkada yang semakin mendekat, perbincangan mengenai motif di balik program bantuan sosial seperti ini kemungkinan akan terus berlanjut.
Sebelumnya, Bulog Jawa Tengah (Jateng) akan memulai distribusi beras untuk bantuan pangan tahap III, yang direncanakan berlangsung selama bulan Agustus, Oktober, dan Desember 2024.
Program ini bertujuan untuk membantu menekan harga beras yang mulai naik di pasaran.
Pemimpin Bulog Wilayah Jateng, Sopran Kenedi, menyatakan bahwa ada 3.583.216 penerima bantuan pangan (PBP) di wilayah Jateng dan DIY, yang datanya telah melalui proses verifikasi.
Dikatakan Sopran, penerima tahap III berjumlah 3.583.216 PBP, yang setara dengan 35.832.160 kg beras.
Hal ini disebutkan Sopran saat rapat sosialisasi dan koordinasi rencana penyaluran bantuan pangan beras tahap III tahun 2024, di MG Setos Semarang, Rabu (31/7/2024).
Distribusi akan dilakukan oleh transporter dan dijadwalkan dimulai pada hari Kamis (1/8/2024).
Setiap kepala keluarga (KK) yang terdaftar sebagai penerima akan mendapatkan 10 kg beras. Sopran menegaskan bahwa selain membantu masyarakat, bantuan ini juga bertujuan untuk menjaga stabilitas harga beras.