Mundur Mendadak Jelang Pilkada, Airlangga Disebut Hadapi Tekanan Political Ghost

  • Bagikan
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengunduran diri mendadak Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar menjadi topik hangat di kalangan politikus dan pengamat politik tanah air.

Mohammad Anas RA, Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia, memberikan pandangan mendalam mengenai faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi keputusan ini.

Anas menyebut bahwa momentum pengunduran diri Airlangga sangat mengejutkan, terutama karena terjadi menjelang pendaftaran bakal calon kepala daerah.

"Momentumnya yang membuat daya kejut sebab jelang 16 hari pendaftaran bakal calon Kepala daerah," ujar Anas dalam keterangannya yang diterima fajar.co.id (11/8/2024).

Menurutnya, Airlangga menghadapi tekanan politik yang besar, yang digambarkan sebagai "political ghost," dari internal dan eksternal partai.

"Saya melihat airlangga sedang menghadapi political Ghost yang membuat dirinya mendapat pressure politik," ucapnya.

"Baik dari internal maupun dari pihak eksternal yang boleh jadi ingin mengambil alih kepemimpinan partai Golkar," sambung dia.

Anas juga mencatat bahwa upaya untuk mendongkel Airlangga dari kepemimpinan Golkar telah berlangsung lama.

"Saya kira agenda mendongkel airlangga dari pucuk ketua umum sudah berjalan sejak lama hanya saja Airlangga Masih mampu Memainkan irama indah digolkar sehingga masih bisa bertahan," tukasnya.

Namun, Airlangga sebelumnya masih mampu mempertahankan posisinya berkat dukungan solid dari struktur internal dan organisasi sayap partai.

"Sebab secara internal struktur dan organisasi sayap partai Golkar solid mendukung Airlangga kembali memimpin partai," imbuhnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan