Distribusi Kondom di Sekolah Disebut sebagai Pelecehan Agama

  • Bagikan
Imam Shamsi Ali

"Dalam posisi saya sebagai Imam dan da’i di negara Amerika yang sering dituduh phobia terhadap Islam, hal ini cukup menggerahkan bahkan menyakitkan," jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan Shamsi Ali, peerangan kepada agama dan moralitas di dunia Barat berpusat (Walau tidak ekslusif) pada dua segmen masyarakat.

"Pertama, pengrusakan melalui institusi keluarga. Di mana terjadi perongrongan besar-besaran kepada institusi keluarga," tambahnya.

Dibeberkan Shamsi Ali, hal itu dimulai dari pengaburan konsep jender, defenisi lelaki atau wanita tidak lagi berdasarkan fakta biologis. Tapi lebih kepada persepsi yang berkembang di masyarakat.

"Lelaki bisa jadi wanita atau sebaliknya wanita bisa jadi lelaki jika secara publik diterima," timpalnya.

Selanjutnya, Shamsi Ali menyebut bahwa yang terjadi adalah keluarga (suami-isteri) tidak lagi didefenisikan sebagai pasangan pria dan wanita.

"Maka perkawinan tidak lagi dipahami sebagai terjalinnya hubungan pernikahan antara seorang pria dan wanita, tapi juga karena pernikahan sesama jenis," tukasnya.

Shamsi Ali bilang, apa terjadi itu berlanjut dan berdampak kepada prilaku moralitas masyarakat secara luas. Hubungan seks bebas, termasuk seks sesama jenis menjadi hal yang dilihat “bernilai” moral.

"Asal terjadi dengan dasar saling menyukai dan berdasarkan kebebasan. Hati-hati saudaraku!," tandasnya.

PKS Makassar menolak wacana bagi-bagi alat kontrasepsi di sekolah

Seperti diketahui, Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 2024 yang mengatur tentang pelaksanaan Undang-Undang No 17 Tahun 2023 mengenai kesehatan, termasuk ketentuan terkait pemberian alat kontrasepsi kepada siswa dan remaja menuai penolakan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan