FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- DPP Partai Golkar malam ini membahas pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum sekaligus menentukan pelaksana tugas (plt) Ketua Umum, Selasa (13/8).
Menjelang pelaksanaan rapat tersebut, para elite Partai Golkar mulai berdatangan ke kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Selasa (13/8). Penjagaan di sekitar kawasan Partai Golkar pun diperketat. Sesuai jadwal, rapat pleno akan dilakukan sekitar pukul 19.00 WIB.
"Kita rapat untuk menyikapi surat tersebut, menerima surat pengunduran diri beliau dan juga menunjuk PLT," kata Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono di kantor DPP Partai Golkar, dilansir jawapos.
Terkait siapa sosok pengganti Airlangga, Dave mengaku belum mengetahui. Dave membantah saat ditanya apakah yang akan menjadi Plt adalah Agus Gumiwang seperti kabar yang ramai beredar beberapa hari terakhir.
"Siapa Plt-nya? akan diumumkan nanti malam. Jadi, saya tidak bisa mendahului, walaupun pasti sudah beredar berbagai macam nama. Apakah insialnya A atau yang lain? nanti kita lihat ya," ujar putra dari politikus senior Partai Golkar Agung Laksono ini.
Anggota Komisi I DPR RI itu meyakini, siapa pun yang akan menjadi Plt ketua umum, maka sudah mendapat pengakuan dari semua perwakilan DPD Golkar di seluruh Indonesia. Sehingga dianggap mampu untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Golkar untuk sementara.
"Jadi, siapapun itu nanti akan diputuskan melalui rapat pleno, karena ini harus ada kesepakatan bersama," pungkas Dave.
Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) DPP Partai Golkar, Meutya Hafid berharap rapat pleno dilaksanakan secara kondusif dengan mengedepankan musyawarah mufakat.
Menurutnya, sebelas wakil ketua umum (Waketum) diminta untuk duduk bersama demi menentukan Plt Ketum Golkar. "Menyarankan para waketum untuk duduk bersama musyawarah mufakat untuk Plt Ketum Golkar," ucap Meutya.
Selain penentuan Ketum Golkar, rapat pleno beragenda penentuan agenda rapat pimpinan nasional (Rapimnas) dan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) demi menentukan pimpinan partai secara definitif. "Rapat pleno akan dilaksanakan dengan semangat musyawarah mufakat," ungkapnya dilansir jpnn
Terkait rumor Ketua Umum Partai Golkar ke depan, Ketua Dewan Pembina Bappilu DPP Golkar, Idrus Marham menyebut, partainya terbuka bagi siapa pun untuk bergabung, termasuk menerima masuknya Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penegaskan itu menanggapi isu Jokowi bakal menjadi Ketua Umum Golkar pengganti Airlangga Hartarto. “Partai Golkar adalah partai yang go public, siapa saja bisa jadi anggota,” kata Idrus di IM Center, Jakarta, Selasa (13/8).
Idrus bahkan menyinggung kata berkah bagi Golkar ketika kabar Jokowi masuk partai berkelir kuning itu memang benar-benar terjadi. "Kalau misalkan Pak Jokowi mau masuk Golkar, kami alhamdulillah, barokah, dong, mantan presiden dua periode, kalau Mas Gibran mau masuk Golkar, ya, barokah lagi, alhamdulillah,” kata dia.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada Sabtu (10/8) malam menyatakan mengundurkan diri sebagai Ketum Golkar.
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua Umum DPP Partai Golkar," ujar Airlangga, Sabtu. (fajar)