FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan bahwa terdapat 88 kasus terkonfirmasi mpox (dulu monkeypox)
Kasus cacar monyet ini menurut laporan hingga Sabtu, 17 Agustus 2024 lalu. Kasus ini telah ada sejak tahun 2022 lalu. Terbanyak terkonfirmasi tahun 2023.
Menanggapi hal ini Dokter Tifa dalam unggahan X miliknya menerangkan tentang apa sebenarnya kasus mpox atau monkeypox ini.
Dokter Tifa mengatakan bila sebenarnya virus ini merupakan virus yang sulit menyebar dikarenakan ukuran, sebaran dan penularan spesifik yakni melalui hubungan sesama jenis melalui anus.
“Monkeypox adalah virus yang aslinya sangat sulit tersebar, karena selain ukurannya besar, penyebaran dan penularannya spesifik, melalui anus orang yang senang berhubungan seks sesama jenis,” tulisnya dikutip Selasa (20/8/2024).
Dia lantas menjelaskan bila penyebarannya sudah melalui droplet (cairan) ludah, ingus atau bersin atau udara, maka dipatikan sudah di Bioengineering sehingga mengalami perubahan cara persebarannya.
“Jadi kalau Monkey Pox virus bisa disebar melalui droplet (percikan ludah, ingus, atau bersin) atau melalui Air Borne (virus bergentayangan berterbangan di udara menunggu masuk ke tubuh manusia melalui udara yang terhirup),” jelasnya.
“Maka sudah pasti virus Monkey Pox nya sudah di Bioengineering sehingga mengalami perubahan cara persebaran,” sambungnya.
Lebih lanjut Dokter Tifa menduga bila virus telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga terjadi perubahan ukuran hingga cara penyebaran.