FAJAR.CO.ID, MAROS -- Puncak musim kemarau di Kabupaten Maros diprediksi terjadi pada bulan Agustus ini.
Hal itu dibenarkan Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Sulsel, Syamsul Bahri, saat dikonfirmasi Rabu, 21 Agustus.
"Salah satunya cirinya angin timuran kencang dan kering pada siang hari," ungkapnya.
Sehingga, kata dia, menyebabkan kelembaban menurun. "Itu membuat kulit jadi lebih kering," singkatnya.
Meski musim kemarau tahun ini tidak sama dengan tahun sebelumnya, namun dia juga mengimbau agar masyarakat bijak menggunakan air.
"Karena awal musim hujan belum tampak tanda-tandanya, sehingga kita imbau agar senatiasa menjaga kelembaban kulit serta bijak menggunakan air. Sebab, di puncak musim kemarau seperti saat ini biasanya ada wilayah yang kesulitan air bersih," pesannya.
Musim kemarau tahun ini tidak begitu kering jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sebab musim kemarau tahun ini, sudah tidak ada lagi fenomena elnino. (rin)
