FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Meskipun DPR RI batal mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Pilkada menjadi UU yang dijadwalkan dalam Rapat Paripurna Kamis (22/8/2024) kemarin, namun gelombang massa aksi masih terus menyelimuti Kota Makassar.
Hampir ribuan massa aksi kembali menduduki jalan Urip Sumohardjo, tepatnya di depan gedung kantor DPRD Sulsel, Jumat (23/8/2024).
Pantauan di lokasi, tumpukan kendaraan tampak mengular dari arah Masjid Al Markaz, begitupun dari arah berlawanan.
Massa aksi terdiri dari beberapa organisasi dan kampus, seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Universitas Muslim Indonesia (UMI), dan beberapa kampus swasta lainnya.
"Alam dieksploitasi, hukum dipermainkan, kebijakan diperjualbelikan," tulis massa aksi pada spanduk yang mereka bawa.
"Tumbangkan rezim otoriter negara. Gulingkan Rezim Jokowi," tulis lainnya.
Sekitar pukul 16.45 Wita, massa aksi unjuk rasa sempat bersitegang dengan pengguna jalan yang merasa terganggu.
Saling dorong, beradu argumen, hingga salah seorang dari massa aksi mencoba melakukan pemukulan pun tak terhindarkan.
Bahkan, pengendara motor yang mencoba menembus palang yang dipasang massa aksi sempat dikepung.
Motornya ditendang bagaikan pelaku kriminal yang berupaya melarikan diri dari kerumunan warga.
Untungnya, pengendara motor yang mengenakan baju kemeja hijau dengan helm bogo itu bisa meloloskan diri.
Meskipun sempat menantang balik salah seorang mahasiswa yang menendang motornya, namun suasana panas segera dilerai oleh mahasiswa yang lain.
"Sudah-sudah, jangan seperti bajingan," teriak salah satu massa aksi yang menahan rekannya kala tersulut emosi.
Sementara itu, para orator di atas mimbarnya terus melantangkan orasinya.
"Kami pada hari ini tidak akan tinggal diam, Jokowi hari ini membuat oligarkinya dalam pemerintahannya membuat nepotisme. Saya bilang, Jokowi kamu agak lain, agak lain sekeluarga," teriak salah seorang orator berbaju hitam di atas sebuah mobil pickup.
Hingga berita ini diturunkan, massa aksi masih menduduki Jalan Urip Sumohardjo. Pengguna jalan masih susah payah melewati jalur tersebut.
Bahkan salah seorang pengemudi mobil bernama Ahmad (37) mengatakan dirinya telah terjebak macet selama kurang lebih satu jam.
"Sudah ada satu jam ini terjebak macet. Mauka ke Pallangga, mau lewat jalur lain tapi telanjur di sini. Batena mi juga menelpon orang di rumah," kata Ahmad kesal. (Muhsin/Fajar)