WR III UNM: Sudah Persuasif, tapi Warga Tidak Terima

  • Bagikan
Wakil Rektor III Bidang kemahasiswaan UNM, Arifin Manggaubyang

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Penolakan terhadap upaya politik dinasti Presiden Jokowi di kota Makassar berujung bentrokan antara warga dan mahasiswa.

Seperti di Kampus Univeristas Negeri Makassar (UNM) Jl AP Pettarani Makassar, Senin (26/8/2024) malam, bentrok terjadi hingga membuat aparat kepolisian menembakkan gas air mata.

Akibat dari bentrok tersebut, sejumlah fasilitas milik Kampus beralmamater oranye tersebut rusak.

Sebut saja di antara gerbang utama kampus roboh, videotron rusak, pos sekuriti hancur, hingga kaca sejumlah ruangan pecah akibat amukan warga.

Wakil Rektor III Bidang kemahasiswaan UNM, Arifin Manggaubyang ditemui di pelataran UNM Phinisi mengatakan, dirinya menyaksikan bentrok tersebut.

"Itu memang saya liat sengaja (dirusak), kebetulan kan saya saksi dari sore," ujar Arifin kepada awak media, Senin malam.

Dijelaskan Arifin, saat aksi terjadi, ia telah berupaya persuasif. Hanya saja, warga tidak mau terima karena merasa hak pengguna jalan diganggu oleh pengunjuk rasa.

"Karena bukan lembaga representasi, dia bukan lembaga formal yang ada di kampus sehingga dia tidak mau menerima," sebutnya.

Mengenai total kerugian kampus akibat bentrok, Arifin belum bisa memberikan keterangan pasti.

"Saya belum tahu (taksiran kerugiannya," tukasnya.

Lebih lanjut, Arifin mengatakan bahwa dirinya akan melaporkan kejadian tersebut ke pimpinan kampus agar bisa diberikan penanganan lebih lanjut.

"Untuk sementara kami akan lakukan rapat pimpinan sepeti apa menyikapi, saya kira ada solusi," imbuhnya.

Arifin bilang, langkah hukum mengenai kerusakan fasik kampus masih akan dibahas bersama pimpinan Kampus UNM.

"Saya belum tau karena belum dilakukan rapat pimpinan, tentunya hasil dari rapat pimpinan (apakah menumpuh langkah hukum atau tidak)," kuncinya.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan