Haedar Nashir: Umat Islam Harus Meneladani Nabi Muhammad dalam Menebar Kebaikan

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengajak umat Islam untuk meneladani Nabi Muhammad SAW dengan menebarkan kedamaian serta menerapkan jalan ihsan, atau kebaikan, dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Haedar menekankan pentingnya umat Muslim sebagai mayoritas penduduk Indonesia untuk menjadikan ajaran Islam sebagai sumber perdamaian dan kebaikan di tengah dinamika kehidupan berbangsa.

"Bagi kaum Muslim sebagai mayoritas penduduk di negeri ini, mari kita praktikkan Islam sebagai agama rahmat semesta alam yang menebar kebaikan, keluhuran, perdamaian, persatuan, dan nilai-nilai utama dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan di ranah global," kata Haedar Nashir dalam keterangannya di Yogyakarta, Senin.

Haedar meyakini bahwa peringatan kelahiran Nabi Muhammad selalu menjadi sumber inspirasi nilai-nilai kebaikan dan keluhuran dalam hidup bersama. Ia juga memperingatkan agar umat Islam menjauhi sikap ekstrem yang dapat memecah persatuan.

"Jauhi sikap ekstrem (ghuluw) menebar benih saling membenci, menghujat, dan memusuhi. Lebih-lebih merasa diri paling benar dan bersih sendiri. Sikap naif seperti itu tidaklah mencerminkan akhlak mulia dan misi kerisalahan Nabi," ujar dia.

Haedar menegaskan bahwa sifat welas asih dan rahmat bagi semesta alam adalah inti ajaran Nabi Muhammad, yang harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk membangun peradaban yang mulia.

"Kami percaya ketika kaum Muslimin menjadi umat yang berada di garda depan dalam mewujudkan nilai-nilai kebaikan, keluhuran, kebenaran, keadilan, kesatuan, dan keutamaan dalam kehidupan, maka otomatis kaum Muslim menjadi pengikut Nabi Muhammad yang meniru dan meneladani uswah hasanah," lanjutnya.

Haedar juga menekankan bahwa Nabi Muhammad tidak hanya memberikan teladan dalam aspek spiritual, tetapi juga dalam membangun peradaban yang maju dan mencerahkan. Ia berharap umat Islam dapat menjadikan Nabi sebagai figur panutan dalam menciptakan kehidupan yang lebih beradab dan bermoral, sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai utama.

"Kaum Muslimin harus mengembangkan kecerdasan yang murni, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memanfaatkan segala potensi yang dianugerahkan Tuhan dalam memahami segala ciptaan-Nya, serta melahirkan peradaban yang utama bagi kehidupan di alam semesta ini," kata dia. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan