Gizi Seimbang dan Pentingnya Edukasi
Untuk mencegah obesitas, orang tua bisa memulai dengan memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti buah dan sayur, dan mengurangi makanan yang digoreng atau berlemak. Dr. Inge juga mengingatkan bahwa konsumsi makanan manis berlebihan pada anak-anak bisa meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes, hiperkolesterolemia, dan hipertensi.
Ia menambahkan bahwa edukasi gizi seimbang harus berpedoman pada arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dalam satu porsi makanan, harus ada makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral tubuh.
Peningkatan Kasus Obesitas di Indonesia
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, satu dari lima anak di Indonesia mengalami kelebihan berat badan, dan jumlah ini terus meningkat. Data menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada anak di Indonesia melonjak dari 8 persen pada tahun 2007 menjadi 21,8 persen pada 2018.
Kemenkes juga telah memperingatkan bahwa obesitas bisa mengancam masa depan anak-anak. Penyebab utamanya adalah pola makan tinggi kalori, minuman manis, serta kurangnya aktivitas fisik.
Untuk mencegah obesitas pada anak, diperlukan kerjasama antara sekolah dan orang tua. Edukasi gizi seimbang dan pola hidup sehat harus diterapkan sejak dini, sehingga anak-anak tumbuh sehat tanpa risiko penyakit kronis di kemudian hari.