FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto mengaku sudah pernah bertemu dengan Mantan Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah (NA). Mereka berbincang selama dua jam pada pertemuan itu.
“Saya pernah bertemu satu pesawat selama 2 jam dan kita berbicara,” kata Danny di Balai Kota Makassar, Rabu (18/9/2024).
Di pertemuan itu, Danny mengungkap pemikirannya bertemu dengan NA bahwa rakyat harus dipersatukan.
“Ternyata pikiran kami sama, bahwa rakyat ini harus dipersatukan untuk berjuang ke depan, keluarga tidak berjuang maka oligarki akan masuk. Kalau oligarki masuk maka ini sama dengan penjajahan,” ucapnya.
Meski begitu, Danny bilang NA tidak bergabung dengan tim pemenangan. Karena fokus memenangkan anaknya, M Fathul Fauzi Nurdin di Pilkada Bantaeng.
“Beliau mohon maaf, konsentrasi untuk anaknya tapi bukan berarti tidak anu sama kita, dia juga akan langsung bergerak ke bawah,” ujarnya.
Namun, kata Danny, NA akan tetap mendukungnya. Bahkan jadi penasehat di belakang layar.
“Saya pikir, sebenarnya beliau justru sibuk menjadi penasehat kita di belakang layar,” terangnya.
Pertemuan Danny dan NA itu juga dihadiri Andi Ridwan Wittiri, Ketua DPD PDIP Sulsel.
“Kami pertemuan di pesawat itu sudah agak lama, sebulan yang lalu lah, dia bincang-bincang langsung dengan Wittiri," imbuhnya.
Sebelumnya, Danny mengaku NA akan bergabung dengan tim pemenangannya. Bahkan berpeluang jadi ketua tim pemenangan.
Dukungan masyarakat kepada pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Danny Pomanto - Azhar Arsyad (DiA), terus mengalir.
Termasuk dari para relawan mantan Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah (NA) yang belakangan santer dikabarkan merapat ke DiA.
Pada Sabtu (14/09), mereka secara resmi mendeklarasikan dukungan kepada DiA dan membentuk organisasi bernama 'Sahabat Prof NA untuk Danny Pomanto', disingkat SPDP.
Diketuai oleh Iwan Rosady, SPDP kini mulai bergerak mengkonsolidasikan kekuatan di seluruh Sulsel untuk memenangkan DiA pada Pilgub mendatang.
"Jadi secara resmi kami sudah menyampaikan dukungan langsung ke Pak Cagub Danny Pomanto pada Sabtu (14/09). Insya Allah SPDP akan bergerak maksimal membantu pemenangan DiA di Pilgub nanti," kata Iwan Rosady di Makassar, Senin (16/09/2024).
Dijelaskannya, para relawan mantan Gubernur Prof Nurdin Abdullah memandang, pasangan Danny - Azhar dipercaya dapat meneruskan kembali program-program strategis dari NA yang mandek di era Andi Sudirman Sulaiman.
"Saat bertemu Pak Danny, kami sudah sampaikan hal tersebut dan memang, beliau sangat respek dengan agenda-agenda Prof NA sebelumnya. Komunikasi Pak Danny juga ternyata sangat bagus dengan Prof NA," ungkap Iwan.
Diungkapkan Iwan, relawan Prof NA tersebar merata di seluruh Kabupaten dan Kota se-Sulawesi Selatan. Militansi mereka pun masih sangat tinggi untuk memperjuangkan agenda perubahan dan perbaikan di Sulsel.
"(Relawan) Prof NA ada di setiap daerah di Sulsel, dengan komitmen yang besar untuk memperjuangkan perubahan dan perbaikan bersama Danny - Azhar. Sekarang kami mulai konsolidasikan kekuatan, berjuang dan menang bersama, seperti dulu bersama Prof NA," beber Iwan.
Dihubungi terpisah, Juru Bicara Danny - Azhar, Asri Tadda menyambut gembira bergabungnya relawan Nurdin Abdullah ke barisan pemenangan DiA.
"Alhamdulillah. Ini tentu tanda-tanda baik bagi pasangan Danny - Azhar. Kami percaya, relawan NA sangat militan dan tersebar merata di seluruh Sulsel," kata Asri, Senin (16/09).
Dijelaskan Asri, dukungan relawan NA dengan nama SPDP menjadi bukti bahwa masyarakat kini bisa melihat dengan jelas siapa yang bisa diharapkan membawa perubahan dan perbaikan di Sulsel.
"Dukungan relawan NA ini juga jadi bukti bahwa pasangan DiA adalah representasi perubahan dan perbaikan di Sulsel. Kalau mau Sulsel lebih baik, mari kita bersama-sama memenangkan Danny - Azhar di Pilgub nanti," jelas Asri.
Karena itu, Asri mengajak kepada seluruh masyarakat di Sulawesi Selatan untuk saatnya cerdas menilai dan memilah calon pemimpin di daerah ini.
"Lihat rekam jejak, termasuk jejak digital Palson yang ada. Pelajari visi misinya, termasuk prestasi yang sudah diperoleh sebelumnya. Lihat pengalamannya di birokrasi. Saya kira akan kelihatan, DiA lebih baik untuk memimpin Sulsel," tukas Asri yang juga Ketua Relawan Perubahan Sulsel (RPS). (Arya/fajar)