FAJAR.CO.ID — Kehamilan sering kali membawa banyak perubahan pada tubuh, termasuk munculnya berbagai gejala yang tidak biasa, seperti tenggorokan yang terasa pahit.
Kondisi ini cukup umum dialami oleh ibu hamil, terutama pada trimester pertama dan kedua. Tenggorokan pahit dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan perubahan hormon dan kondisi fisik selama kehamilan.
Penyebab Tenggorokan Pahit Saat Hamil
Pertama, Refluks Asam Lambung (GERD)
Salah satu penyebab utama tenggorokan pahit selama kehamilan adalah refluks asam lambung. Selama kehamilan, hormon progesteron meningkat, yang menyebabkan katup antara lambung dan kerongkongan menjadi lebih rileks. Hal ini memudahkan asam lambung naik ke kerongkongan, sehingga menyebabkan sensasi pahit atau asam di tenggorokan.
Kedua, Perubahan Hormon
Hormon progesteron juga berperan dalam memperlambat proses pencernaan selama kehamilan. Akibatnya, makanan berada lebih lama di lambung, yang dapat memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan dan menyebabkan rasa pahit.
Ketiga, Morning Sickness
Mual dan muntah yang sering terjadi pada trimester pertama kehamilan dapat meninggalkan rasa asam atau pahit di mulut dan tenggorokan. Muntahan mengandung asam lambung yang bisa mengiritasi tenggorokan, sehingga menimbulkan rasa pahit yang tidak nyaman.
Empat, Perubahan Indra Pengecap
Kehamilan juga dapat memengaruhi indra pengecap, yang membuat ibu hamil merasa makanan atau minuman yang biasanya enak menjadi terasa pahit. Ini bisa disebabkan oleh perubahan hormon yang memengaruhi reseptor rasa di lidah.
Lima, Konsumsi Vitamin Prenatal
Beberapa vitamin prenatal yang dikonsumsi ibu hamil dapat meninggalkan rasa pahit atau logam di mulut. Zat besi dalam suplemen vitamin sering kali menjadi penyebab rasa tersebut.
Cara Mengatasi Tenggorokan Pahit Saat Hamil
Pertama, Mengubah Pola Makan
- Hindari makanan yang dapat memicu refluks asam lambung, seperti makanan pedas, berlemak, asam, dan kafein.
- Makan dalam porsi kecil tetapi sering, untuk mencegah lambung terlalu penuh dan mengurangi risiko refluks asam.
- Hindari makan sebelum tidur. Beri jarak setidaknya 2-3 jam antara makan terakhir dan waktu tidur untuk memberi waktu bagi lambung mencerna makanan.
Kedua, Minum Banyak Air
Dehidrasi dapat memperburuk rasa pahit di tenggorokan. Minumlah air putih yang cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan membantu menetralkan asam lambung.
Ketiga, Meningkatkan Posisi Kepala Saat Tidur
Ketika tidur, gunakan bantal tambahan untuk menjaga posisi kepala lebih tinggi. Ini dapat membantu mencegah asam lambung naik ke kerongkongan selama tidur.
Empat, Mengunyah Permen Karet Tanpa Gula
Mengunyah permen karet tanpa gula setelah makan dapat meningkatkan produksi air liur, yang membantu membersihkan asam lambung dari tenggorokan dan mulut.
Lima, Menghindari Makanan Berminyak dan Pedas
Makanan berlemak, berminyak, atau pedas cenderung memicu refluks asam. Sebaiknya hindari makanan-makanan tersebut selama kehamilan untuk mencegah tenggorokan pahit.
Enam, Konsumsi Jahe
Jahe terkenal memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengatasi masalah pencernaan, termasuk refluks asam. Jahe bisa dikonsumsi dalam bentuk teh atau tambahan dalam makanan.
Tujuh, Konsultasi dengan Dokter
Jika tenggorokan pahit terus berlanjut atau menjadi sangat mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan yang aman untuk mengatasi refluks asam selama kehamilan.
Kapan Harus Khawatir?
Meskipun tenggorokan pahit biasanya merupakan gejala yang umum dan tidak berbahaya selama kehamilan, ada beberapa situasi di mana Anda perlu berkonsultasi dengan dokter:
- Jika gejala refluks asam menyebabkan ketidaknyamanan yang berlebihan atau mengganggu tidur.
- Jika disertai dengan muntah berlebihan (hiperemesis gravidarum).
- Jika terdapat rasa sakit atau sensasi terbakar yang parah di dada (heartburn) atau kerongkongan. (selfi/fajar)