“Empati zero, ketika masyarakat sedang ngamuk bahwa Mulyono itu adalah lambang dari kengamukan publik yang tidak sesuai dengan Jokowi, dia nggak peduli, tutup kuping,” sambungnya.
Dia juga menyoroti kemampuan Kaesang sebagai pemimpin sebuah partai. Dia menganggap Kaesang sangat tidak mumpuni dengan jabatannya.
“Menggambarkan ketidakmumpuninya atau ketidakpantasannya beliau menjadi ketua umum, atau sebagai publik figur, atau sebagai pemimpin daerah atau pemerintah, atau pejabat,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menganggap sosok Kaesang terlalu banyak membuat bercandaan yang sama sekali tidak lucu, justru tambah memicu kekesalan publik.
“Kalau ketua umumnya kebanyakan bercanda kayak begini tidak mengindahkan panggilan KPK, tidak mengindahkan opini publik, partai tersebut harus mikir deh ketua umumnya kayak gini, mau dibawa kemana partainya,” pungkasnya. (Elva/Fajar).