Serangan Udara Israel di Beirut Selatan: Perintah Evakuasi dan Zona Militer Tertutup Diberlakukan

  • Bagikan
Pasukan Israel melancarkan serangan udara Senin (30/9/2024) pagi di area Kola, Beirut, menandai serangan pertama di dalam ibu kota Lebanon sejak konflik dengan Hizbullah dimulai pada Oktober tahun lalu. /ANTARA/Anadolu/py

FAJAR.O.ID -- Tentara Israel melancarkan serangan udara di tiga wilayah permukiman di selatan Beirut pada Senin (30/9) malam, tak lama setelah Israel mengeluarkan perintah evakuasi darurat di daerah ibu kota Lebanon tersebut.

Serangan ini menargetkan daerah Laylaki, Haret Hreik, dan Burj al-Barajneh, yang diklaim Israel sebagai lokasi yang berafiliasi dengan Hizbullah.

Sebelumnya, juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, melalui platform X, mengimbau penduduk untuk segera meninggalkan daerah pinggiran selatan Beirut.

“Demi keselamatan Anda dan keluarga Anda, Anda harus segera mengosongkan bangunan dan menjauh setidaknya 500 meter,” ujar Adraee. Ia juga mengunggah peta yang menunjukkan bangunan-bangunan yang perlu dijauhi.

Perintah evakuasi dikeluarkan dengan dalih bangunan di area tersebut berada dekat dengan fasilitas milik Hizbullah. Adraee memperingatkan bahwa militer Israel akan mengambil tindakan keras terhadap mereka yang tidak mematuhi peringatan evakuasi.

Menurut koresponden Anadolu, beberapa serangan udara Israel menghantam daerah Laylaki, Burj al-Barajneh, Rweiss, dan Bir al-Abed. Suara pesawat tempur Israel masih terdengar di atas Beirut, menambah ketegangan di kota tersebut. Kantor berita Lebanon, NNA, melaporkan bahwa serangan udara menghancurkan sejumlah bangunan, termasuk kompleks perumahan.

Sejak Sabtu (28/9) dini hari, Israel telah meningkatkan intensitas serangan udara di pinggiran selatan Beirut serta beberapa wilayah di Lebanon selatan, dalam salah satu pengeboman terbesar sejak perang Juli 2006.

Sementara itu, pada Senin malam, militer Israel mengumumkan pembentukan zona militer tertutup di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon. Zona ini mencakup permukiman Metula, Misgav Am, dan Kfar Giladi di Israel utara, dengan larangan keras bagi siapapun untuk memasuki area tersebut. Langkah ini diambil setelah penilaian situasi di sepanjang perbatasan, di tengah laporan adanya rencana serangan darat Israel ke Lebanon selatan. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan