FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, angkat bicara terkait insiden pembubaran paksa diskusi kebangsaan yang digelar di Kemang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Dalam pernyataannya, Said Didu menekankan pentingnya mengungkap siapa pihak yang bertanggung jawab atas perintah pembubaran tersebut.
"Yang terpenting dibongkar adalah siapa yang memerintahkan mereka," kata Said Didu dalam keterangannya di aplikasi X @msaid_didu (2/10/2024).
Pembubaran diskusi yang melibatkan sejumlah tokoh nasional ini menuai sorotan publik, terutama terkait kebebasan berpendapat dan berkumpul di Indonesia.
Acara yang sedianya bertujuan untuk membahas isu-isu kebangsaan itu terpaksa dihentikan oleh aparat keamanan.
Sementara itu, Polda Metro Jaya sejauh ini masih melakukan penyelidikan terkait siapa otak Intelektual di balik pembubaran paksa tersebut.
Setelah menetapkan dua pelaku sebagai tersangka, kini Polda Metro Jaya dikabarkan telah menyita 3 DVR CCTV dari Hotel Grand Kemang.
Sebelumnya, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ferdinand Hutahean, mengungkapkan dugaan adanya keterlibatan pihak istana dalam pembubaran diskusi kebangsaan yang digelar di Kemang, Jakarta Selatan.
Seperti diketahui, diskusi tersebut melibatkan tokoh-tokoh seperti mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Refly Harin, hingga Said Didu.
Dikatakan Ferdinand, apa yang terjadi terkait dengan pembubaran diskusi tersebut, kemungkinan erat kaitannya dengan isu yang sementara deras mencuat belakangan ini.